TEMPLATE DOA KHAS AKHIR TAHUN

TEMPLATE DOA KHAS AKHIR TAHUN

Tidak terasa tahun 2020 akan segera berakhir masa kontraknya yang tidak bisa diperpanjang lagi. Di tahun inilah rentetan peristiwa tidak menyenangkan satu persatu hadir. Untuk itu, menyambut tahun baru, suara kembang api, marathon film di TV, dan juga doa-doa yang dipanjatkan untuk tahun yang akan datang sudah pasti akan menjadi ritual dalam menyambut tahun baru yang akan datang. Semua media sosial yang berisi panjatan doa, terlihat seperti buku kumpulan doa yang saya beli saat saat saya masih sekolah dasar.

Sebagai umat yang tawaduk, doa merupakan harapan atau keinginan diharapkan dikabulkan oleh Tuhan. Setiap orang berhak berdoa apapun bunyinya dan isinya, doa setiap orang adalah privasi, yang tidak bisa diintervensi. Tetapi setiap akhir tahun akan muncul template doa khas penghujung tahun, yang kita semua pasti sudah tahu bagaimana bunyinya.

Kicauan doa “Semoga tahun ini (baca:2021) lebih baik dari pada dari tahun lalu”, akan berkumandang lebih dari 5 kali sehari, mata dan otak harus saya persiapkan sebaik mungkin untuk menyambut hal-hal tersebut. Untuk saya, tidak masalah doa seperti apapun bunyinya tetapi akan membosankan jika terus menerus membaca doa yang sama semalaman, bahkan seharian. Yang menjadi kegundahan saya bukan terletak pada doanya, melainkan pada banyak dan dalam waktu bersamaan doa tersebut dikumandangkan, mulai dari timeline twitter, story instagram, dan media sosial lainya.

Imajinasi sempit saya membayang bahwa tahun 2021 masih belum banyak berubah dari tahun ini, tetap menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Tapi berita menggembirakannya, vaksinasi akan segera dilakukan di tahun 2021. Tetapi hal itu tidak serta merta merubah seluruh keadaan secara drastis.

Di tahun baru nanti saya akan berdoa dan juga yang akan saya rekomendasikan “Ya Tuhan, semoga tahun ini tidak lebih buruk dari pada tahun kemarin”, setelah ini mungkin saya akan di cap sebagai kaum contraria, tukang caper sana-sini, ya tapi ini lah dunia saat ini. Kembali ke doa saya, tujuan saya melakukan doa itu adalah agar lebih realistis, jika membayangkan sepertinya tahun depan tidak akan jauh berbeda dari tahun seperti 2020, saya masih harus kuliah online, liburan dibatasi, dan tidak bisa berkumpul secara bebas.

Disclaimer : Pendapat yang dikemukakan dalam artikel ini adalah milik penulis dan tidak mencerminkan sikap resmi Pers Wartadinus.
Penulis: Anugrah Tri Ramadhan
Editor: Almira Felicia Anjar

Gambar: tribunnews.com

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: