Semarang, 2 Desember 2024 – Mahasiswa semester 5 prodi Ilmu Komunikasi Udinus menggelar kampanye Anti Cyberbullying dalam upaya meningkatkan kesadaran Gen Z terutama siswa SMA Mataram Semarang tentang bahaya nya cyberbullying. Kampanye ini memiliki tagline “Tunjukan Empati mu, Lawan Cyberbullying”. Acara ini berlangsung pada tanggal 29 November 2024 dan diikuti oleh lebih dari 40 siswa, 5 guru pendamping. Kegiatan ini dirancang sebagai respons atas tantangan banyaknya perilaku bullying yang dilakukan di media sosial melalui komentar negatif maupun pesan singkat secara anonim.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMA Mataram, Bapak Sri Sugianto, S.Pd, M.Si, M.Kom menekankan pentingnya mencegah cyberbullying di kalangan generasi muda. “Di era digital saat ini, tindakan bullying semakin masif dilakukan di sosial media, untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana cara mencegah tindakan bullying di sosial media. Kampanye ini bertujuan tidak hanya untuk mencegah terjadinya kasus cyberbullying di lingkungan sekolah, tetapi juga untuk membentuk siswa yang lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial”, ujarnya.
Kampanye ini menghadirkan pembicara dari dosen Udinus, Ibu Dra Okky Maria M,Si yang sekaligus merupakan pemerhati perempuan dan anak jalanan. Dalam pemaparannya beliau membahas mengenai cyberbullying serta dampaknya bagi fisik dan mental korban. Selain dampak, dalam pemaparannya Ibu Okky juga menerangkan mengenai mental-mental para pelaku bully di sosial media yang hanya berani di dunia maya khususnya para remaja yang marak terjadi akibat kebiasaan ikut-ikutan tren melakukan bully seseorang tanpa mengetahui penyebabnya.
Seminar Cyberpeace dimulai dengan sesi pre-test dimana peserta dapat mengerjakan soal kuis singkat. Hal ini dilakukan untuk mengukur pemahaman awal peserta mengenai cyberbullying dan tingkat pemahaman siswa mengenai topik yang akan dibahas. Kemudian dilanjutkan dengan sesi forum group discussion (FGD) dengan dibagi beberapa kelompok untuk mendiskusikan topik kasus cyberbullying dan mempresentasikan nya secara langsung. Kelompok dengan pendapat terbaik akan mendapatkan apresiasi berupa hadiah kecil dari panitia. Seminar juga diramaikan dengan sesi ice breaking melalui games Kahoot bersama dengan peserta.
Melalui seminar bertema cyberbullying, peserta diajak untuk memahami bahaya cyberbullying di sosial media dan tren fomo membully seseorang melalui akun anonim. Seminar ini juga mengajarkan strategi menghadapi komentar negatif yang menjurus ke cyberbullying dan mendorong peserta untuk berdiskusi tentang tanggung jawab dalam bersosial media.
Seorang siswa kelas 12 SMA Mataram Semarang turut menyampaikan kesan nya terhadap kegiatan seminar ini.
“Menurut pendapat aku, acara yang diadakan oleh kayak-kakak udinus ini seru banget apalagi bagian diskusi bersama dan sesi ice breaking nya. Dari seminar ini aku jadi tahu kalau para pembully di sosial media itu mental nya hanya berani di dunia maya dengan akun anonim dengan tidak menunjukan identitas asli nya. Sesi ice breaking nya juga asik karena aku pertama kali main games menggunakan kahoot,” Ungkapnya antusias.
Dengan kampanye ini, mahasiswa Udinus berharap dapat menjadi langkah awal yang nyata dalam upaya untuk mengurangi perundungan di sosial media, serta menciptakan lingkungan yang damai dan menciptakan kesadaran untuk para siswa dalam mencegah tindakan perundungan di sosial media.
Penulis: Tim Cyberpeace
Editor: Annisa Cardina Kamilia Aziz
Dokumentasi: Tim Cyberpeace