Pahit Menyanggah

Sunyinya keras mengeluka
Riuh resah mengacau hati
Menutup mata seakan lupa
Abadi dalam luka yang diberi

Menari menghantau sepi
Bertegar jiwa nan mati
Meracuni kegilaan hingga kini
Bertabur pahit kenyataan pedih peri

Kau tunjukkan kecekaman ini
Saling menyakiti pun ku mampu
Kau tunjukkan sisi kejimu ini
Memulih sendiri pun ku mampu 

Memang terlihat tenang…
Seperti aku yang terhanyut dalam
Mengaduh riuh derunya kenang
Tak seperti aku yang telah usai Kelamin 

Puisi ini menceritakan kisah seseorang yang sedang menyangkal suatu perasaan. Seseorang yang berjuang menghadapi trauma, rasa sakit, dan ketidakmampuan untuk menghadapi kenyataan.

Penulis: Linis Yunita Anggreni
Editor: Shazia Mirza

Related Post

Rindu Menggenang

Tersimpan hangatnya rasa Tersapu kalbu bagai debu Menghilang tak tersisa Sisihkan rindu yang berderu Bagaikan…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: