Mahasiswa Ilmu Komunikasi UDINUS Membudayakan “Nongkrong Asyik Pake Batik” kepada Generasi Millenial Melalui Kampanye Bebas Berbatik

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UDINUS Membudayakan “Nongkrong Asyik Pake Batik” kepada Generasi Millenial Melalui Kampanye Bebas Berbatik

Semarang, 5 Januari 2023 – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS) mengadakan kegiatan kampanye “Membudayakan Budaya Berbatik Saat Nongkrong” pada generasi millenial dan generasi Z yang ada di sekitar UDINUS.

Kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa mahasiswa maupun mahasiswi yang sedang berada di Kedai Fotokopi dekat UDINUS. Partisipan budaya memakai batik ini berjumlah 20 orang, berusia 18 sampai dengan usia 35 tahun dan berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Dikarenakan penggunaan batik secara turun-temurun yang biasanya hanya pada saat acara formal saja, seperti rapat, menghadiri acara penting, ataupun datang ke kondangan. Hal tersebut membuat banyak anak pada generasi saat ini enggan memakai batik pada saat kumpul-kumpul informal bersama teman ataupun pergi jalan-jalan.

Melihat keprihatinan tersebut, para mahasiswa Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang yang tergabung dalam tim Bebas Berbatik (BesTi) mengadakan kegiatan membudayakan penggunaan batik sebagai outfit sehari-hari, dengan memadukan antara fashion batik dengan fashion modern sehingga tidak menghilangkan budaya berbatik murni. Fashion ini dapat digunakan saat kumpul bersama teman di kedai-kedai kopi sebagai wujud pelestarian sekaligus membudayakan penggunaan batik sebagai outfit sehari-hari yang menarik.

Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan anak-anak generasi milenial dan generasi Z dapat mengingat dan melestarikan penggunaan batik yang tidak hanya digunakan pada acara-acara tertentu atau pada saat adanya anjuran penggunaan batik, namun juga dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Selain membudayakan “Nongkrong Pakai Batik”, BesTi juga mengadakan kompetisi video kreatif yang telah diikuti oleh 13 partisipan yang berasal dari berbagai macam daerah. Mereka yang berpartisipasi dalam kompetisi ini mengenalkan batik dari daerah asal masing-masing. Kompetisi ini berjalan dengan lancar, sebelum akhirnya terdapat 3 orang yang berhasil memenangkan kompetisi video kreatif ini sebagai juara 1, 2, dan 3 pada tahapan final. Untuk partisipan yang berhasil meraih juara, akan mendapatkan e-money serta sertifikat dari BesTi.

Kegiatan ini memang dirancang untuk generasi milenial dan Z, yaitu generasi dengan rentang usia 18 sampai 35 tahun karena pada usia tersebut mereka gemar bepergian menggunakan outfit yang kece, menarik, dan eye-catching sehingga outfit yang digunakan dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri mereka.

Dengan memadukan kain batik atau busana batik dengan style yang menarik akan membuat orang sekitar dapat berpikir bahwa batik dapat dipadukan dengan berbagai style. Batik dipilih bukan semata-mata karena kain motif batik ini sudah mulai dilupakan atau bahkan tidak dimiliki oleh semua orang. Melainkan, BesTi juga ingin melestarikan dan mengenalkan batik yang menjadi warisan budaya Indonesia agar tetap terjaga hingga generasi selanjutnya.

Sumber: Tim Bebas Berbatik (BesTi)

Editor: Katarina Setiawan

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: