Macam-Macam Tradisi Maulid Nabi di Beberapa Wilayah Indonesia

Macam-Macam Tradisi Maulid Nabi di Beberapa Wilayah Indonesia

Maulid Nabi adalah peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal Tahun Gajah pada penanggalan Hijriah. Perayaan Maulid Nabi sudah menjadi tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Umat Islam khususnya di Indonesia memperingati Maulid Nabi dengan berbagai cara dan berbeda-beda di setiap daerahnya.

Adapun ragam selawat atau doa yang dibacakan yaitu, Maulid Diba’, Syaraful Anam, Burdah, hingga Barzanji. Kitab ini menjadi pedoman untuk kita mengenal sosok Rasulullah SAW. Tradisi ini ternyata sudah ada sejak abad kedua Hijriah pada masa Dinasti Abbasiyah yang mana dijelaskan dalam buku “Sejarah Maulid Nabi (2015)” karya Ahmad Tsauri. Selain itu, tradisi ini rupanya sudah dilakukan pada masa Dinasti Fatimiyah yang mana dalam menggelar peringatan Maulid Nabi membagikan 6.000 dirham, 40 piring kue, gula-gula, karamel, madu, dan minyak wijen serta tambahan berupa 400 liter manisan dan 100 liter roti.

Akhirnya sampai sekarang pun Maulid Nabi Muhammad diperingati setiap tanggal 12 atau 13 Rabiulawal oleh pemerintah sehingga ditetapkan sebagai hari libur nasional. Mayoritas masyarakat muslim di Indonesia begitu antusias merayakan hari kelahiran nabi ini dengan berbagai macam kegiatan. Berikut adalah 12 tradisi Maulid Nabi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Perayaan Meuripee, Banda Aceh

Sumber: detik.com

Masyarakat Desa Lamglumpang, Banda Aceh memperingati Maulid Nabi dengan kegiatan memasak bersama dengan menu wajib yang disajikan yaitu daging sapi dengan kuah semacam kari. Kata Meuripee berasal dari Bahasa Aceh yang memiliki arti patungan yang mana masyarakat di sana membeli bahan-bahan keperluan memasak dengan cara patungan.

Maulid Nabi di Sumatra Barat

Sumber: Tribunnews.com

Masyarakat di Sumatra Barat merayakan Maulid Nabi dengan cara setiap keluarga di sini membuat pohon yang dihias dengan uang kertas. Bentuk daun dari pohon ini diberi nama “Bungo Lado”. Pohon hias ini selanjutnya disumbangkan ke panti asuhan.

Maulid Nabi di Jepara

Sumber: kompas86.com

Seperti yang disebutkan tadi dimana masyarakat membaca kitab yang berbeda-beda dalam meneladani kisah Rasul, maka masyarakat Jepara membaca kitab Al-Barzanji dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kitab ini berisi syair pujian kepada Rasulullah SAW.

Kirab Ampyang Maulid Nabi di Kudus

Sumber: Kompas.com

Tradisi Maulid Nabi juga kerap kali dijadikan sebuah ajang untuk melakukan Kirab di beberapa daerah khususnya di Kudus dengan nama Kirab Ampyang. Dalam kegiatan ini masyarakatnya membuat gunungan yang berisi nasi serta lauk pauk yang dibungkus dengan daun jati untuk dibagikan.

Grebek Maulud di Kesultanan Yogyakarta

Sumber: Kumparan

Rangkaian kegiatan memperingati Maulid Nabi di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta begitu beragam. Dimulai dari upacara sekaten sejak tanggal 5 Rabiulawal dengan dibunyikannya gamelan pusaka Kyai Gunturmadu dan Kyai Nagawilaga. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Grebek Maulud yang dilaksanakan pada tanggal 12 Rabiulawal yang dimulai sejak pukul 07.30. Pada kegiatan ini pihak Keraton akan mengeluarkan gunungan yang terdiri dari sayuran, kacang-kacangan, cabai merah,telur, dan beberapa makanan pokok sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan di halaman Masjid Besar Kauman, Yogyakarta dan warga akan berbondong-bondong mengambilnya.

Sebar Udikan di Madiun

Sumber: Tribunnews.com

Udikan di sini berarti uang koin yang mana masyarakat Madiun khususnya di Dusun Sukarejo, Desa kedondong, Kecamatan Kebonsari memperingati Maulid Nabi dengan menyebar uang koin yang diwariskan dari sesepuh mereka. Kegiatan ini diikuti oleh warga dari beragam usia baik tua maupun anak-anak.

Keresan di Mojokerto

Sumber: suaramojokerto.com

Keresan yaitu mengambil hadiah sehingga ada ratusan hadiah yang diikat rafia pada ranting dua pohon kersen. Mirip dengan kegiatan panjat pinang namun dengan versi yang lebih rendah. Pohon kersen dalam Bahasa jawa disebut keres itulah sebabnya di sebut keresen. Hadiah yang digantung berupa pakaian, sandal, topi, sepatu, bahkan buah-buahan.

Festival Endhog-endhogan di Banyuwangi

Sumber: news.detik.com

Tradisi ini memiliki makna tentang kepedulian terhadap sesama dengan cara berbagi. Festival ini dimulai dengan mengarak ratusan telur yang ditancapkan pada jodang pohon pisang dan ancak (wadah berisikan nasi dan lauk-pauk). Kegiatan ini hampir dilakukan oleh setiap desa di Banyuwangi. Setelah diarak kemudian dibawa ke masjid untuk dibacakan selawat dan doa. Kemudian dilanjutkan dengan berbagi dan makan bersama.

Maulid Nabi di Bali

Sumber: bali.antarnews.com

Meskipun mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu dan Budha tetapi masyarakat muslim di Bali tetap menggelar perayaan Maulid Nabi dengan mengarak Bale Saji yang berisi hiasan bunga dari telur dan kertas. Telur disini melambangkan arti kelahiran.

Maulid Nabi di Lombok

Sumber: pasangmata.detik.com

Masyarakat di Lombok merayakan Maulid Nabi sama seperti masyarakat Jepara yaitu dengan membaca kitab Al-Barzanji. Kemudian melakukan arak-arakan di kampung.

Maulid Nabi di Madura

Sumber: okezone.com

Masyarakat Madura memperingati Maulid Nabi dengan cara melakukan selawat sebulan penuh.

Maulid Nabi di Karst Rammang-rammang, Maros, Sulawesi Selatan

Sumber: detik.com

Peringatan Maulid Nabi di Maros, Sulawesi Selatan diselenggarakan dengan mengarak ratusan paket makanan menggunakan lebih dari 50 perahu di sepanjang sungai. Perayaan di sungai ini sebagai wujud rasa cinta pada Nabi dan rasa syukur atas nikmat sungai yang selama ini menjadi mata pencaharian. Acara ini juga dilengkapi dengan ribuan telur yang dihias. Tidak hanya masyarakat di desanya saja tetapi pengunjung yang hadir dapat menikmati makanan ini secara gratis.

Itulah beragam tradisi yang ada di beberapa wilayah Indonesia dalam memperingati Maulid Nabi. Bagimana dengan tradisi di daerahmu? Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H.

Penulis: Aninda Ratna Ghifarani

Sumber: Berbagai macam sumber

Editor: Maharani Sabila

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: