TUTUP USIA TREN BERSEPEDA

TUTUP USIA TREN BERSEPEDA

Merebaknya pandemi covid-19 pada 2020 lalu mendorong banyak orang Indonesia  mulai menggeluti hobi-hobi baru di sekitar mereka. Beberapa beralasan karena rasa bosan dan stres akibat banyak hal yang mereka anggap hilang disebabkan oleh pandemi, tapi tak sedikit yang mengaku hanya  untuk mengikuti tren. 

Bersepeda turut menjadi tren yang sangat populer di semua kalangan semenjak meluasnya virus ini. Orang tua maupun anak muda tak satupun yang ketinggalan untuk turut bersepeda. Bahkan tak tanggung-tanggung, beberapa dealer sepeda mengaku mengalami lonjakan permintaan hingga 200%

Pada masa-masa awal PSBB transisi, akan sangat mudah bagi kita untuk menjumpai pesepeda di seluruh sudut kota. Begitu banyaknya hingga masing-masing membentuk komunitas sepedanya sendiri.  Ketika kini kita perlahan memasuki tahun 2021, sebuah pertanyaan pun muncul bersamaan dengan datangnya tahun ini: akankah bersepeda masih menjadi tren di tahun 2021?

Sebagian orang telah menggeluti tren bersepeda ini sejak lama, sehingga orang-orang ini tentu berkemungkinan besar untuk terus melanjutkan tren ini. Namun, tak sedikit pula orang yang baru mulai menggeluti tren ini pada masa-masa pandemi. Lantas bagaimanakah nasib tren sepeda di kalangan orang-orang yang belum lama menggelutinya karena mengikuti tren?

Menurut pengamatan, bersepeda pada masa pandemi ini hanyalah menjadi sebuah ajang rekreasi semata. Yang mana artinya, sebagian besar orang berkemungkinan akan cepat merasa bosan untuk bersepeda lagi dalam kurun waktu 1-5 bulan.  Maka setelah si pemilik sepeda merasa bosan, sepeda akan berakhir nganggur di garasi.

Sungguh sangat disayangkan bukan? Sepeda yang dibeli dengan harga hingga ratusan juta tersebut hanya berakhir nganggur  di garasi.  Padahal sejatinya, banyak masalah yang akan terselesaikan dengan terus melanjutkan kegiatan bersepeda ini, seperti lalu lintas yang padat, polusi, dan lain sebagainya.

Maka, bukankah seharusnya sekarang kita mulai berhenti menganggap kegiatan bersepeda ini sebagai tren dan mulai mencoba mengaplikasikannya ke dalam wilayah gaya hidup? Menjadikannya sebagai kebiasaan yang mana akan dirasa kurang lengkap jika belum melakukannya? Tentu akan sangat menyenangkan membayangkan hal tersebut.

Bayangkan sebuah kota yang memiliki udara bersih, bebas macet, dan berisikan orang-orang yang bersepeda di setiap sudutnya. Tentu akan sangat menyenangkan jika kita membayangkannya. Dan tentu akan lebih menyenangkan lagi jika hal itu bisa terwujud.

Pada akhirnya, hanya diri sendirilah yang mampu mewujudkan angan-angan tersebut. Mulai dari diri sendiri, yakinkan dalam hati untuk menjadikan kegiatan bersepeda ini sebagai gaya hidup. Lalu ajak orang sekitar untuk mengikutinya. Maka perlahan bayangan akan sebuah kota yang indah tadi pun akan terwujud.

Jangan lupa untuk terus pakai masker dan jaga jarak! Ingat, pandemi ini belum berakhir. Stay safe and stay healthy!

Penulis: M Syafiq Hariyanto

Editor: Almira Felicia

Gambar: pixabay

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: