NIKMATNYA KULINER TRADISIONAL DI TENGAH HUTAN KARET

NIKMATNYA KULINER TRADISIONAL DI TENGAH HUTAN KARET

Menghabiskan akhir pekan di Kota Semarang tidak lengkap jika belum singgah di tempat yang satu ini. Ada sebuah pasar unik yang dikembangkan masyarakat menjadi salah satu destinasi wisata.

Pasar Karetan, terletak di Dusun Segrumung, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal ini menyimpan berbagai cerita unik. Di dalam pasar ini, warga setempat yang berdagang mengenakan pakaian adat untuk menjajakan dagangannya. Dengan kebaya dan jarik yang dililit, warga menjual berbagai aneka makanan, minuman, hingga jajajan ala pedesaan yang khas dan sudah sulit ditemukan di pasar-pasar pada umumnya dengan memberikan harga yang terjangkau sehingga bagi Sobat Warta yang berkunjung dan berminat untuk membeli tidak usah takut untuk merogoh kocek terlalu dalam.

Menggunakan genteng berbentuk lingkaran sebagai uang untuk membayar barang yang dibeli menjadi nilai keunikan lagi. Bagi Sobat Warta tak perlu khawatir untuk mencari genting lingkaran dimana, karena sebelum pintu masuk sudah tersedia tempat untuk menukarkan uang kertas atau uang logam menjadi uang genting lingkaran. Nominalnya pun tidak ditentukan batas minimal dan maksimalnya.

Selain menjajakan berbagai aneka makanan dan minuman, Pasar Karetan ini juga memberikan fasilitas yang sangat diminati banyak pengunjung hingga menjadi alasan yang sering dilontarkan ketika berkunjung disini, yaitu area spot berswafoto. Swafoto akhir-akhir ini sedang marak dilakukan oleh banyak orang. Mulai dari ayunan yang bergantung pada pohon karet, hingga payung-payung yang didesain indah memayungi beberapa area yang panas di pasar tersebut. Tak hanya itu, hiburan musik pun turut disuguhkan disini untuk menghibur para pengunjung. Tidak cukup ikut bernyanyi saja, pengunjung juga dapat menyumbangkan suaranya disini.

‌Bagi Anda yang mengunjungi kawasan ini, baiknya datang lebih esok. Selain dapat menikmati suasana pagi di hutan karet, Anda juga dapat memilih makanan secara lebih leluasa.

Penulis : Gusti Bintang Kusumaningrum

Editor : Eka Aristiana

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: