Bridge to Terabithia, Film Anak Anak yang Mampu Membuat Orang Dewasa Menangis

Bridge to Terabithia, Film Anak Anak yang Mampu Membuat Orang Dewasa Menangis

Bridge to Terabithia merupakan film yang disutradarai oleh Gabor Csupo dan rilis pada tahun 2007, film ini merupakan sebuah film fiksi fantasi berdasarkan pada sebuah novel dengan judul yang sama oleh Katherine Paterson yang terbit pada tahun 1977. Film ini sendiri menceritakan mengenai persahabatan antara Jess Aarons yang diperankan oleh Josh Hutcherson dan Anna Shopia Robb yang memerankan karakter dari Leslie Burke.

Film ini menceritakan mengenai persahabatan seorang anak laki laki Bernama Jess Aarons yang memiliki hobi menggambar dan Leslie Burke yang merupakan seorang anak yang pandai dalam berimajinasi. Jess sendiri berasal dari keluarga petani dan dia adalah satu satunya anak laki laki dari lima bersaudara di rumahnya itu.

Maka dari itulah Jess kerapkali melakukan pekerjaan orang dewasa atau sekedar membantu ayahnya dikebun atau rumah kaca milik keluarganya, Jess juga terkadang iri dengan para saudara perempuannya yang terkadang lebih diperhatikan oleh kedua orang tuanya daripada dirinya. Selain itu, di dalam film ini digambarkan tokoh dari Jess Aarons ini adalah seorang korban bullying disekolahnya dan cukup pendiam, ia tak merasa tertarik dengan hal-hal yang ada di sekitarnya dan hanya selalu fokus pada buku gambarnya setiap waktu, lalu bagaimana kehidupannya setelah bertemu dengan Leslie?

Leslie Burke sendiri merupakan seorang siswi pindahan, kedua orang tuanya merupakan penulis fiksi namun hal itu tak membuat mereka menjadi sering bermain bersama meski selalu bertemu setiap hari. Berbeda dengan jess yang pendiam dan murung, Leslie ini seperti kebalikan dari Jess, dia ceria dan baik pada semua orang, hingga kehadiran Leslie benar benar-benar mengubah seluruh hari Jess.

Awalnya keduanya tak begitu dekat karena Jess yang dikalahkan oleh Leslie dalam perlombaan lomba lari, Jess merasa kesal saat Leslie mengulurkan tangannya hendak membantunya hingga dia memilih untuk mengacuhkannya, tapi sepertinya Leslie benar benar tak menyerah sampai disana, dia perlahan lahan mulai mendekati Jess hingga jess akhirnya luluh dan memilih berteman dengannya ditambah dengan rumah mereka yang berdekatan membuat mereka cepat akrab.

Mereka lalu berteman hingga pada akhirnya mereka menemukan sebuah tali yang melalui Sungai kecil yang menghubungkan pada suatu tempat yang mereka sebut Terabithia, disana mereka seakan membuat kerajaan dan membuat imajinasi mereka tampak nyata, semuanya menyenangkan dan berjalan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Jess tak lagi memiliki wajah murung dan kini mulai bisa tertawa dengan kehadiran Leslie sebagai teman barunya, mereka selalu melakukan perlombaan lari menuju ke kerajaan yang mereka sebut Terabithia. Hingga pada suatu hari, Jess diajak oleh seorang gurunya utuk pergi ke museum dan melihat karya seni, padahal sebelumnya ia memiliki janji dengan Leslie akan tetapi Jess tak menemui Leslie atau mengajaknya pergi bersama mereka.

Jess begitu menikmati berada di museum bersama dengan gurunya itu, terlebih itu adalah pengalaman pertamanya mengunjungi museum. Akhirnya jess kembali pulang dan pada saat itu ayahnya memberitahukannya bahwa Leslie telah tiada, dia meninggal saat berayun menuju ke Terabithia dan talinya patah.

Jess benar benar terpukul dan kembalu menjadi siswa yang murung, dia bahkan sampai memukul seorang teman kelasnya karena ucapannya yang terkesan mengejeknya dan Leslie. Padahal sebelumnya Jess tak pernah melakukan hal seperti itu, akan tetapi orang orang disekitar Jess seakan paham, mereka memaklumi betapa terpukulnya Jess. Karena tentu saja mereka pasti tau perbedaan pribadi Jess sebelum dan sesudah bertemu dengan Leslie.

Pada akhirnya Jess membuat sebuah kapal kecil dan ia meletakan gambar Leslie disana dan melayarkan kapal kecil itu di Sungai tempat Leslie terbentur, dia juga membuat sebuah jembatan untuk menyebrang ke Terabithia menggantikan tali yang sebelumnya sudah putus.

Ini merupakan film yang sangat berkesan untuk beberapa orang, film ini memang diperkenankan ditonton oleh anak-anak akan tetapi sepertinya lebih banyak orang dewasa yang menikmati film klasik keluaran 2007 ini, ending yang menyentuh hati dan membuat penontonnya meneteskan air mata.

Penulis : Anisa Cardina Kamilia Aziz

Editor : Aninda Ratna Ghifarani

Sumber Gambar : Flicks

Related Post

Taman Quersyla

Taman Quersyla

Dinding-dinding Istana Verloincha menjadi saksi bisu, menyaksikan kesendirian yang menghiasi kehidupan Putri Querzy Damancha. Terpaku…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: