HARI PERAWAT NASIONAL

Liputan6.com


Hari Perawat Nasional ditetapkan atau diperingati setiap tanggal 17 Maret setiap tahunnya karena bersamaan dengan lahirnya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). PPNI sendiri lahir tepat pada tanggal 17 Maret 1974 organisasi ini terbentuk karena hasil dari kumpulan para perawat yang menginginkan adanya sebuah wadah nasional yang bisa menangui profesi keperawatan. Tujuan dari lahirnya organisasi ini sendiri adalah untuk mengatur, mengembangkan dan meningkatkan praktik keperawatan yang aman, kompeten, berkualitas dan profesional bagi masyarakat Indonesia.

Kata Perawat berasal dari bahasa latin yang berarti “nutrire” yang bermakna menyusu atau yang dimaksud dengan pengasuh. Seperti yang sudah diatur dalam UU Kesehatan No. 23, 1992 definisi perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Sejarah tentang perawat sudah ada sejak sebelum masehi lebih tepatnya ditemukan pada tahun 250 sebelum masehi dan pada saat itu hanya kaum laki-laki saja yang boleh mengikuti karena dilihat lebih suci daripada kaum perempuan serta pada saat itu dunia perawatan masih belum berkembang pesat seperti akhir-akhir ini. Karena belum berkembangnya dunia perawatan itulah di jaman dulu masyarakat jauh lebih mempercayai dukun untuk mengobati segala penyakit yang mereka derita pada saat itu.

Bagi beberapa orang umum masih belum mengetahui bahwa di dunia ini terdapat beberapa kategori perawat kurang lebih terdapat 104 spesialis perawat. Salah satunya adalah perawat penyakit jantung, perawat rumah sakit, perawat independen, perawat penyakit kritis, perawat jangka panjang, pelatih perawat, dan perawat dosen juga beberapa lainnya. Banyak orang yang masih beranggapan bahwa seseorang yang menjadi seorang perawat akan selalu bekerja di rumah sakit,namun ternyata pemikiran tersebut salah. Karena faktanya hanya 60 persen saja yang dipekerjakan di rumah sakit sebagai perawat rumah sakit sisanya berada di tempat lain seperti sekolah, rumah jompo, rumah para pasien dan masih banyak lainnya.

Penulis : Nagita Kusuma Ramadhani

Editor : Vashti Bidadari

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: