Ancaman Resesi 2023, Momok Besar bagi Semua Kalangan Masyarakat

Ancaman Resesi 2023, Momok Besar bagi Semua Kalangan Masyarakat

Belakangan ini, masyarakat Indonesia dihebohkan tentang isu adanya resesi di tahun 2023. Beberapa waktu lalu, Bank Dunia Dana Moneter Internasional (IMF) dan Asian Development Bank (ADB) telah berulang kali mengumandangkan bahaya resesi di tahun 2023. Saat ini, Menteri Keungan Indonesia Ibu Sri Mulyani juga telah buka suara mengenai resesi 2023.

“Kenaikan suku bunga cukup ekstrem bersama-sama, maka dunia pasti resesi pada 2023,” tutur Sri Mulyani, dikutip dari CNBC Indonesia, (26/09/2022).

Presiden Jokowi dan Ibu Sri Mulyani menghimbau  warga Indonesia untuk berjaga-jaga jika resesi 2023 akan terjadi, karena tanda-tanda terjadinya resesi yang semakin jelas.

“19.600 orang di dunia meninggal kelaparan akibat krisis pangan yang terjadi belakangan ini,” ujar Jokowi dalam BUMS Startup Day, dilansir dari Kompas.com, (26/09/2022).

Sebenarnya apa sih resesi itu? Resesi adalah istilah untuk menggambarkan dimana keadaan perputaran ekonomi suatu negara menjadi buruk. Hal itu dapat dilihat dari PDB riil, penghasilan, penjualan grosir-ritel, produksi industri yang beberapa bulan ini menurun secara signifikan hingga meningkatnya pengangguran.

Banyak orang yang menganggap resesi terjadi karena dipicu oleh konflik antara Rusia dan Ukraina yang beberapa bulan lalu terjadi hingga berlangsung setengah tahun. Ditandai dengan beberapa negara mengalami inflasi besar-besaran khususnya di Eropa. Konflik itu sangat berdampak besar karena tidak hanya memicu krisis pangan tetapi juga krisis energi. Selain itu, konflik tersebut juga mengganggu proses pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

Dari konfilik tersebut, Indonesia juga mengalami kenaikan harga BBM. Terjadinya kenaikan bahan energi, membuat harga pangan juga ikutan naik. Hal ini, membuat sebagian rakyat kecil resah dan kesulitan dalam membiayai kebutuhan pokok.

Dengan banyaknya pernyataan resesi akan terjadi, warga di seluruh dunia sudah mulai resah dan ketakutan apalagi 2023 sudah didepan mata. Maka dari itu, masyarakat diminta untuk mengantisipasi jika resesi itu benar-benar terjadi pada tahun depan.

Pakar UGM, I Wayan Nuka Lantara, Ph.D. pada unggahannya di laman resmi UGM, menghimbau agar masyarakat harus melakukan perencanaan pada pengelolaan keungan. Berikut ini hal yang harus dilakukan dalam mengelola keuangan.

Pertama-tama, mencari alternatif tambahan pendapatan lain. Lalu, masyarakat diharapkan rutin menabung dan berinvestasi serta mencari investasi yang aman seperti emas, karena nilai harga emas akan selalu naik. Kemudian, rajin menghemat dan mencatat pengeluaran.

Salah satu Youtuber Indonesia, yaitu Raymond Chin pada kanal Youtube-nya, juga menghimbau agar kita aman dari resesi 2023. Pertama, siapkan dana darurat karena kita tidak tahu apa yang terjadi kedepannya. Kedua, meniapkan asuransi terutama asuransi kesehatan dan penyakit kritis. Ketiga, cegah hutang yang berlebihan karena barangkali bunga akan terus bertambah.

Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan saat terjadinya resesi ialah masyarakat harus tetap tenang dan tidak melakukan panic buying karena dapat memperparah inflasi.

Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan antisipasi terhadap isu resesi tersebut, diharapkan dapat meminimalisasi dampak buruk yang kemungkinan terjadi dan tidak terdampak parah saat terjadinya resesi kedepannya.

Penulis: Muhammad Kurniawan

Sumber: dari berbagai portal berita

Sumber Gambar: BFI FINANCE

Editor: Mayang Luh Jinggan

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: