APAKAH INTROVER SERUPA DENGAN ANTI SOSIAL?

APAKAH INTROVER SERUPA DENGAN ANTI SOSIAL?

Apa itu Introver?

Introver merupakan tipe orang yang lebih suka menghabiskan waktu sendirian atau dengan teman dekat mereka saja. Introver sendiri lebih sering membutuhkan waktu menyendiri untuk memulihkan energi setelah berada dalam keramaian, seperti menarik diri dari banyak orang.

Meski demikian, tak jarang orang-orang menyangka seorang introver adalah orang tipikal orang pemalu atau anti sosial. Padahal, hal itu bukan bagian dari sifat introver. Sedangkan sifat ekstrover adalah kebalikan dari introver, yakni individu yang memulihkan energi dengan berada di keramaian. Padahal, sifat ekstrover maupun introver bukan tentang pendiam atau cerewet.

Teori tentang dua tipe kepribadian ini dipopulerkan oleh seorang psikoanalis bernama Carl Jung pada tahun 1920. Dalam bukunya, beliau menjelaskan bahwa perbedaan ekstrover dan introver terletak pada cara mereka dalam memperoleh energi. Orang-orang ekstrover mendapatkan energi dari stimulus dunia luar, seperti tempat, orang-orang, interaksi, dan lain-lain.

Sedangkan, orang dengan kepribadian introver justru mendapatkan energi saat sedang sendirian dan cenderung menyenangi sesuatu yang berasal dari dalam diri, seperti pikiran, ide-ide, perasaan, dan lain-lain. Terlalu banyak nerima stimulus dari dunia luar bikin individu introver gampang lelah dan kurang semangat.

Jadi, kesalahpahaman yang beredar tentang introver itu “ansos” harus dilurusin, nih. Faktanya, introver dengan anti-sosial itu tidak sama. Jadi, sebenarnya kurang tepat kalo ngatain anak introver dengan sebutan “ansos”.

Anti-Sosial Berbeda dengan Introver!

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sifat introver merupakan salah satu tipe kepribadian manusia. Sedangkan kalo anti sosial itu bukan kepribadian. Anti-sosial sendiri merupakan gangguan kepribadian yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain apabila terus dibiarkan.

Anti-sosial, atau yang bisa juga disebut sebagai Anti-Social Personality Disorder (ASPD), merupakan kondisi di mana seseorang yang tidak bisa memberikan penilaian atau membedakan baik buruk atas hal-hal yang dilakukannya sehingga penderita gangguan kepribadian anti-sosial ini memiliki kecenderungan untuk menyakiti orang lain, seperti tindakan tidak terpuji, tindakan kekerasan, penipuan, dan tindakan-tindakan lainnya yang hanya dilakukan untuk kesenangan pribadi.

Gangguan kepribadian anti-sosial ini sering dikenal dengan sebutan sosiopat karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan di dalam masyarakat. Para penderita sosiopat ini biasanya memiliki perilaku yang kasar, agresif, dan kurangnya rasa empati.

Namun, penyebab pasti dari anti sosial masih belum diketahui. Selain itu, anti-sosial merupakan gangguan kepribadian yang tidak dapat disembuhkan. Ditemukan pula bahwa penderita ASPD berisiko lebih tinggi dalam menyalahgunakan zat. Penderita ASPD dapat meredakan gejalanya dengan pengobatan dan psikoterapi.

Apa Perbedaan yang Paling Mendasar?

Pada penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan perbedaan paling mendasar antara sifat introver dengan anti-sosial yaitu introver adalah tipe kepribadian, sedangkan anti sosial adalah gangguan kepribadian. Setiap individu itu berbeda, dan karenanya setiap manusia memiliki hal unik yang hanyaada pada setiap masing-masing individu.

Oleh karena itu, menjadi introver bukan sesuatu yang harus kita ubah karena itu merupakan sifat alami. Sedangkan, anti-sosial merupakan gangguan kepribadian yang harus diatasi agar gejala yang ditimbulkan tidak membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.

Penulis: Diandra Female Deazeka Putri

Editor: Mayang Luh Jinggan

Sumber: Satupersen.net

Ilustrasi Gambar: Wartadinus (Diandra Female Deazeka Putri)

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: