MENGEMBANGKAN PEREKONOMIAN SEMARANG MENJADI EKONOMI KREATIF DAN CERDAS

MENGEMBANGKAN PEREKONOMIAN SEMARANG MENJADI EKONOMI KREATIF DAN CERDAS

Semarang salah satu kota di Indonesia yang perekonomiannya tidak berpengaruh besar atau tidak menurun drastis saat Pandemi COVID-19 ini. Walaupun pernah menurun di tahun 2020 dari sebelumnya 6,89% menjadi -1,61%, kabarnya Kota Semarang perekonomiannya masih lebih baik dari pada kota-kota lainnya. Hendrar Prihadi selaku Wali Kota Semarang membangkitkan perekonomian Semarang dengan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dimana hal tersebut dapat mempercepat pembangunan demi kemaslahatan masyarakat Kota Semarang.

Semarang menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di masa pandemi COVID-19, di tahun 2021 pertumbuhan perekonomian Semarang mencapai 5,16% menurut data dari Badan Pusat Statistik. Dimana angka 5,16% tersebut dapat menopang perekonomian Jawa Tengah sebesar 3,32%. Ada 3 sektor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yaitu transportasi, pergudangan, dan penyedia akomodasi dan makan minum. Ketiga sektor tersebut pada tahun 2020 sempat mengalami kelumpuhan dan dimana prinsip ATM yang diterapkan Wali Kota Semarang membuat ketiga sektor tersebut dapat dipulihkan mencapai laju pertumbuhan 7%.

Dalam “Smart City for Better Economy”, Hendrar Prihadi membeberkan bagaimana implementasi kota masa depan mampu memperbaiki perekonomian di Kota Semarang, bagaimana pertumbuhan ekonomi secara langsung dapat membantu Kota Semarang lebih cerdas, serta bagaimana mengelola ekonomi kota sehingga mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan kota cerdas.

Dalam mengembangkan perekonomian Semarang menjadi ekonomi kreatif dan cerdas  ada 18 subsektor antara lain, industri kuliner, fashion, pariwisata, animasi, arsitektur, desain, fotografi, musik, kerajinan, penelitian dan pengembangan, penerbitan, perfilman, periklanan, dan lainnya. Perkembangan ini didukung dengan adanya potensi sumber daya manusia dimana pelaku industri memiliki potensi yang kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya. Sebagai contoh dalam industri kuliner, dimana Semarang Food Hunter mempromosikan kuliner Kota Semarang melalui media sosial seperti Instagram. Hal ini sangat menjadi daya tarik pecinta kuliner untuk datang mencicipi kuliner Semarang.

Subsektor perfilman juga menjadi sebuah upaya dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kota Semarang. Sineas lokal Kota Semarang disambut baik untuk mengembangkan perekonomian. Melalui karya sineas lokal, sektor pariwisata juga akan terangkat karena perfilman dapat menjadi media yang menarik untuk masyarakat lebih mengenal kota lunpia tersebut.

Dalam subsektor pariwisata, Kota Semarang memiliki konsep tersendiri untuk meningkatkan pariwisata di Kota Semarang. Dimana yang dulunya menarik wisatawan dengan cara mengundang artis dan band ternama, untuk masa pandemi ini, Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang menggunakan konsep tour paket untuk keluarga. Dimana tour paket keluarga tersebut dapat menggerakkan pariwisata di Kota Semarang dan tentunya tetap dengan protokol kesehatan sehingga para wisatawan merasa betah dan nyaman untuk berpariwisata di Kota Semarang.

Penulis : Rosmanita Kusuma Ningrum

Editor: Riska Marcela

Sumber: gatra.com, detik jateng, suaramerdeka.com

Sumber gambar: Kitalulus.com

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: