TUMBUHKAN BUDAYA LITERASI LEWAT HARI BUKU NASIONAL

TUMBUHKAN BUDAYA LITERASI LEWAT HARI BUKU NASIONAL

17 Mei, hari suci bagi penghayat literatur di Indonesia, tidak lain dan tidak bukan merupakan Hari Buku Nasional. Sempat menjadi perbincangan oleh warganet khususnya media sosial Twitter, dengan adanya tagar #HariBukuNasional.

Memang tidak salah jika memperingati budaya membaca dimasukkan sebagai hari khusus di kalender Nasonal. Baik untuk menumbuhkan budaya literasi dan menulis atau pemanis di tanggalan nasional kita. Penetapan hari buku nasional sudah mulai ditetapkan sejak 2002, oleh Abdul Malik Fadjar, menteri pendidikan kala itu.

Tidak salah lagi jika ada orang yang mengatakan bahwa ‘buku merupakan jendela dunia’, Dengan buku kita bisa bebas kemana saja dan menjelajah apapun, sesuai keinginan kita. Ada quote menarik dari pendiri Bangsa Indonesia yang juga gemar membaca, yakni Wakil Presiden Pertama kita Mohammad Hatta yang pernah mengatakan “Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas”. Sama halnya dengan novelis jenius, J.K Rowling yang pernah mengatakan “Buku seperti cermin : kalau yang berkaca padanya adalah seorang yang bodoh, engkau tidak bisa berharap yang terpantul adalah seorang yang jenius”.

Apabila berbicara mengenai minat baca, Indonesia berada di posisi yang memprihatinkan. The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pernah menyebutkan bahwa Indonesia berada diperingkat dua terbawah dalam minat baca masyarakat nya, yaitu hanya 0,001%. Itu berarti dari 1,000 orang Indonesia hanya satu yang rajin membaca. Memang cukup memprihatinkan, jika dilihat dari angka tersebut.

Soal kebebasan membaca, di negeri ini banyak buku yang masih dilarang peredaran nya oleh sebagian masyarakan untuk sekedar dibaca dengan dalih yang bermacam-macam. Ada pula larangan secara terang-terangan ataupun dengan melakukan sweeping buku tanpa alasan yang jelas. Tentu saja tindakan represif terhadap sesuatu yang luhur seperti buku banyak ditentang oleh pegiat literatur, memang sudah saat nya kita bebas membaca apapun tanpa ancaman dari siapapun.

Penulis : Anugrah Tri Ramadhan
Editor : Haris Rizky A

Sumber :
https://www.idntimes.com/life/inspiration/adliputra/15-quotes-tokoh-dunia-tentang-buku-semoga-mulai-kecanduan-membaca-c1c2/6
https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: