PENTINGNYA BRANDING DAN DESAIN PRODUK BAGI PELAKU UMKM

PENTINGNYA BRANDING DAN DESAIN PRODUK BAGI PELAKU UMKM

Guna meningkatkan perekonomian rakyat di samping perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi Ilkom) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang adakan Talkshow pada hari Selasa (11/2)

Talkshow yang dihadiri kurang lebih 100 peserta tersebut berlokasi di ruang Auditorium gedung H lantai 7 Udinus. Dengan hadirkan pakar dibidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Yaitu Arif Budianto yang merupakan konsultan UMKM Center Jawa Tengah. Pada talkshow bertajuk ‘Pemanfaatan Platform Digital Untuk Peningkatan Perekonomian Rakyat’. Pada talkshow tersebut dimoderatori oleh Devi Purnamasari, M.I.Kom selaku dosen ilkom Udinus.

Arif Budianto mengungkapkan sudah tercatat lebih dari 100 pelaku umkm berkonsultasi langsung. Dari mulai pembiayaan dan pajak, pemasaran, maupun legalitas. Konsultan tidak hanya memberikan solusi, tapi juga mengarahkan langsung pelaku umkm tersebut. “Semua akan kami arahkan untuk melakukan branding produk serta memilih desain yang menarik. Karena dalam sebuah kemasan tidak hanya diperlukan gambar saja, poin-poin lain yang dapat menginformasikan konsumen perlu ditampilkan semenarik mungkin,” tegasnya.

Sementara itu, branding produk juga tidak kalah penting. Berguna supaya produk dapat lebih dikenal oleh masyarakat umum. Memanfaatkan teknologi di era digital ini sangat penting. “Sebagai pelaku umkm harus selalu membawa sample paling tidak satu, untuk nantinya ditawarkan ke teman atau orang yang kita temui. Memanfaatkan media sosial juga bisa dilakukan, terlebih lagi akses yang diberikan lebih luas,” tambah Arif.

Konsultan UMKM center jawa tengah tersebut juga mengajak peserta untuk tidak takut memulai bisnis umkm. Karena dalam praktiknya, umkm membutuhkan orang-orang millennia yang lebih memahami teknologi saat ini. sedangkan para pelaku umkm rata-rata berumur 40 tahun ke atas. “Di umur mereka yang sudah tidak belia, para pelaku umkm mampu menghasilkan omzet hingga 25 juta rupiah. Jadi tidak perlu takut untuk terjun dan memulai umkm, karena kami siap mendampingi dengan pelayanan yang gratis dan waktu yang fleksibel,” tutupnya.

Penulis : Indah Suryaningsih
Foto : Shafira Rizky Aulia
Editor : Haris Rizky

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: