Gali Potensi Karier dan Bisnis melalui Webinar Nasional

Gali Potensi Karier dan Bisnis melalui Webinar Nasional

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) ajak generasi muda pahami persiapan dunia bisnis. Hal ini diwujudkan dengan telah digelarnya Webinar Nasional pada Jumat, 3 Januari 2025 secara online melalui Zoom. Acara ini mengusung tema ‘Let’s Talk about Your Career with the Specialist’, menghadirkan dua pembicara ahli dalam bidangnya. Kedua pembicara tersebut adalah Doni Asriyadi dan Emeraldo Kanugraha.

Doni Asriyadi, Ketua Kelompok Pengembangan Organisasi PT Angkasa Pura Indonesia, memberikan wawasan mendalam tentang pengembangan karier dalam sesi pemaparannya. Ia menekankan pentingnya dua aspek utama, yaitu kompetensi dan budaya, sebagai fondasi kesuksesan dalam dunia kerja.

Menurut Doni, kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat teramati dan diukur meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar. Dalam hal ini, kompetensi dibagi menjadi dua jenis keterampilan, yaitu soft skills dan hard skills. 

Jenis Keterampilan yang Dibutuhkan di Dunia Bisnis

Soft skills adalah keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan interpersonal dan pengelolaan diri, mencakup kreativitas (creativity), kemampuan memengaruhi (persuasion), kerja sama (collaboration), keluwesan (flexibility), serta kecerdasan emosional (emotional intelligence). Sementara itu, hard skills adalah keterampilan teknis yang spesifik dan dapat dipelajari, seperti teknologi blockchain, cloud computing, analisis data (data analysis), kecerdasan buatan (artificial intelligence), UX Design.

Culture itu penting banget buat menciptakan keunggulan daya saing. Keunggulan daya saing itu sulit ditiru oleh kompetitor, sehingga bisa menjadi nilai plus buat kita untuk mencapai tujuan perusahaan,” ujar Doni.

Culture dalam sebuah organisasi dapat dibagi menjadi dua aspek utama, yaitu corporate culture dan social culture. Corporate culture adalah perilaku kolektif yang efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Budaya ini berpengaruh terhadap kinerja, umumnya menggunakan pendekatan top down di mana dialirkan ke bawah oleh leader, diturunkan lewat perilaku, dan bisa diukur. Di sisi lain, social culture, adalah warisan nilai-nilai, norma, dan tradisi yang berkembang secara turun-temurun. Budaya ini, tidak berpengaruh terhadap kinerja, diwariskan turun-temurun, diterima di tempat dan waktu tertentu, serta tidak bisa diukur.

Emeraldo Kanugraha, CEO Folkafe, berbagi pengalaman berharga dalam membangun bisnis yang kini sukses ia rintis. Dalam seminar itu, ia menekankan empat hal penting untuk mencapai keberhasilan bisnis, yaitu Market Research, Research and Developments, Leaderships, dan People Managements

Menurut Emeraldo, Market Research menjadi langkah awal yang krusial. Ada tiga faktor utama yang saling mempengaruhi dalam riset pasar, yakni market, lokasi, dan produk. Ketiganya harus dipadukan dengan proporsi yang seimbang untuk mencapai bisnis yang dapat diandalkan.

 “Jika marketnya ada dan lokasinya bagus, tapi produknya jelek, itu kita ga bisa jalan,” tegasnya.

Emeraldo juga menyoroti pentingnya Research and Development untuk terus berinovasi sesuai dengan tren pasar. Tak kalah penting, seorang pemimpin harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan tim dan memiliki pola pikir kewirausahaan yang adaptif.

Salah satu wawasan menarik yang ia bagikan adalah tentang sensory marketing. Menggunakan kelima indra seperti penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran, dan sentuhan, dapat menciptakan dan membangun hubungan emosional antara produk dan pelanggan.

Penulis: Aiska Muti Salsabila

Editor: Annisa Cardina

Dokumentasi: Wartadinus (Aiska Muti Salsabila)


Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: