Upaya Mewujudkan Kampus Inklusif melalui Talkshow GEDSI di Udinus

Upaya Mewujudkan Kampus Inklusif melalui Talkshow GEDSI di Udinus

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rumah Sahabat bersama dengan Pusat Informasi Layanan Remaja (Pilar) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah mengadakan Talkshow GEDSI pada Kamis, 10 Oktober 2024, di Auditorium H.7 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Acara ini mengangkat tema “Menciptakan Kampus Inklusif: Membangun Kesetaraan Gender dan Aksesibilitas bagi Semua,” dengan fokus pada topik Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Social Inclusion (GEDSI).

Terdapat tiga narasumber yang dihadirkan, yaitu Nur Hasyim MA (Co-Founder Aliansi Laki-Laki Baru dan Dosen Universitas Islam Walisongo), Anis Sapitri S.Sos (Koordinator Pilar PKBI), dan Kismi Mubarokah SKM, M.Kes (Dosen Fakultas Kesehatan Udinus).

Rizqia Annisa, Koordinator Program Inklusi dari PKBI Jawa Tengah, menjelaskan bahwa tujuan utama acara ini adalah untuk meningkatkan implementasi kampus yang lebih inklusif. “Secara garis besarnya pastinya untuk peningkatan pengetahuan terkait GEDSI  ke temen temen mahasiswa gitu dan juga besarnya harapan untuk pemerataan penerapan implementasi untuk kampus yang lebih inklusif,” ujar Rizqia. 

Mengenai pemilihan topik, Rizqia menjelaskan bahwa kesetaraan gender dan inklusi sosial adalah isu yang masih membutuhkan perhatian besar, terutama di kalangan mahasiswa sebagai agen perubahan. “Sampai detik ini pun terkait GEDSI ini dari kesetaraan gender maupun sosial inklusi masih butuh perhatian lebih dari kita semua terutama dari teman-teman mahasiswa sebagai agent of change gitu, dan juga ini juga Udinus ini salah satu kampus yang memang tepat untuk diberikannya talkshow terkait GEDSI,” tambahnya.

Rizqia juga berharap bahwa talkshow ini dapat membuka jalan bagi kampus Udinus untuk menjadi lebih inklusif, tidak hanya dalam menangani kekerasan berbasis gender, tetapi juga dalam memastikan bahwa semua mahasiswa, termasuk yang memiliki disabilitas, mendapatkan akses yang setara di lingkungan kampus. 

“Harapannya, tentu kampus Udinus ini bukan hanya sekadar kampus yang bisa memfasilitasi mahasiswanya untuk lebih aman terkait kekerasan, tapi juga lebih inklusif. Semua masyarakat walaupun memiliki disability juga tetap bisa berkampus di sini menjadi kampus yang lebih inklusif,” tuturnya.

Penulis: Dinar Emilia

Editor: Cantika Caramina

Dokumentasi: Wartadinus (Muhammad Amien Ramadhan)

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: