Webometrics: UDINUS Ungguli UNNES

Webometrics: UDINUS Ungguli UNNES

 

Sebuah Pencapaian

Menurut laman resmi Webometrics edisi terbaru Januari 2017, dalam skala campuran antar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia, Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang berada diperingkat ke-24. Peringkat  Udinus  ditahun ini meningkat, mengingat pada Juli 2016 lalu Udinus berada diperingkat ke-33.

Udinus berhasil mengalahkan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Salah satu universitas negeri di Semarang itu berada diperingkat ke-27. Dalam skala Internasional, Udinus berada diperingkat 3.468.

Menanggapi hal ini, eks-dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Udinus, Dr. Agus Prayitno mengatakan “Webometrics itu kan menunjukkan bahwa bagaimana web suatu institusi itu diakses oleh umum. Kalau Udinus peringkatnya lebih tinggi itu artinya webnya banyak diakses oleh banyak orang. Artinya juga informasi-informasi yang ada di web Udinus itu menampilkan informasi ilmiah maupun non limiah yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.”

Screenshoot laman  terbaru Webometrics.
Screenshoot laman terbaru Webometrics.

 

 

 

 

Dari laman tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa: dalam skala nasional antar PTS, Udinus berada diperingkat ke-6 se-Indonesia; sementara itu, dalam skala antar PTS se-Jawa  Tengah dan se-Semarang, Udinus berhasil menduduki peringkat pertama. Pencapaian tersebut mencerminkan bahwa Udinus merupakan Perguruan Tinggi Swasta terbaik di kota Semarang dan di provinsi Jawa Tengah.

Eks-dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis, Dr.  Agus Prayitno, berpose seusai wawancara di depan gedung A Udinus pada Senin siang (20/2/2017).
Eks-dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis, Dr. Agus Prayitno, berpose seusai wawancara di depan gedung A Udinus pada Senin siang (20/2/2017).

 

 

Dengan itu beliau menyimpulkan bahwa Udinus semakin dikenal banyak orang baik didalam maupun luar negeri dan semakin berkualitas. Beliau menyebutkan faktor-faktor tentang bagaimana udinus dapat mencapai pencapain tersebut, “Itu dampak dari teman-teman dosen yang mempublikasikan karya-karya ilmiahnya, mahasiswa yang meng-upload tugas-tugas kuliah, skripsi, maupun tesisnya. Juga setiap fakultas di Udinus itu IT Minded, berbeda dengan perguruan tinggi lain yang relatif konvensional.”

 

Kriteria

Webometrics adalah  sebuah lembaga yang melakukan perangkingan pada universitas di seluruh dunia. Lembaga tersebut  merupakan bagian dari National Research Council (CSIC) Spanyol.  Webometrics mulai melakukan perangkingan pada 2014, dan mempublikasikan  rangking universitas setiap enam bulan sekali antara bulan Juli dan Januari. Sebagaimana dikutip dari reconia4training.wordpress.com, dalam melakukan perangkingan, Webometrics menentukan kriteria utama dari sebuah universitas. Kriteria tersebut antara lain:

  1. Visibility (V), yaitu jumlah total tautan ekstern yang diterima dari situs lain (inlink) yang diperoleh dari Yahoo Live Search dan Exaled. Untuk setiap mesin pencari, hasil-hasilnya dinormalisasi logaritmik ke 1 untuk nilai tertinggi dan kemudian dikombinasikan untuk mengasilkan peringkat.
  2. Size (S), yaitu jumlah halaman yang ditemukan dimesin pencari; Google, Yahoo Live Search, dan Exaled. Untuk setiap mesin pencari, hasil pencarian dinormalisasi logaritmik ke 1 untuk nilai tertinggi.
  3. Rich Files (R), yaitu volume file yang ada di situs Universitas. Data file ini diambil menggunakan Google dan hasilnya digabungkan untuk setiap jenis berkas. dan,
  4. Scholar (Sc), yaitu  tulisan-tulisan ilmiah (scientific paper), laporan-laporan dan tulisan akademis lainnya yang dipublikasian oleh dosen dan mahasiswa.

Bobot masing-masing kriteria tersebut adalah Visibility (V) 50%, Size (S) 20%, Rich Files (R) 15%, Scholar (Sc) 15%.

Ketika saya bertanya apa kiat untuk dapat lebih meningkatkan peringkat Udinus di Webometrics, tutur kata Pak Agus nampak lebih serius, “Semakin dosen dan mahasiswa aktif beraktifitas (mempublikasikan karya ilmiah) melalui web, ya semakin dapat meningkat.”

 

Oleh: Muhammad Abdul Malik

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: