Peringatan Pertempuran Lima Hari Dinikmati Mahasiswi UTeM

Peringatan Pertempuran Lima Hari Dinikmati Mahasiswi UTeM

Peringatan pertempuran lima hari di Semarang telah selesai diselenggarakan pada (14/10) di area Tugu Muda. Acara yang dihadiri oleh Iwan fals dan juga Bapak Ganjar pranomo sebagai pemimpin upacara ini berjalan dengan lancar dan sangat meriah. Terlihat dari antusias para pengunjung yang tidak hanya warga Semarang untuk datang dan menyaksikan acara ini meskipun ditengah hujan.
Peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang
Peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang

Sekilas perjuangan para pemuda Indonesia untuk mempertahakan kemerdekaan. Jiwa dan raga di relakan untuk kemerdekaan negara tercinta. Pertempuran dari 14 sampai 18 oktober 1945 ini dikenal dengan pertempuran lima hari di Semarang. Di dalam perang yang terjadi kegelapan dan asap tebal mengepul dimana-mana, darah bercucuran. Itu adalah kutipan narasi sebelum acara berlanjut ke pementasan drama.

Acara ini melibatkan berbagai kalangan seperti unsur TNI, Polri, Veteran, Pegawai Pemkot Kota Semarang dan Organisasi Masyarakat didalamnya. Mengawali drama pertempuran lima hari di Semarang dengan mematikan lampu di sekitar area Tugu Muda, kemudia diiringi suara meriam berkali-kali. Saat itu pengunjung benar-benar dibawa pada jaman penjajahan, dengan suasana yang gelap dan hanya disinari oleh cahaya dari obor.

Drama itu dipentaskan setelah upacara selesai. Drama ini diberi nama teater lingkar. pemain yang berpartisipasi didalamnya juga beragam tidak hanya dari satu institusi, melainkan dari berbagai sekolah dan universitas yang ada di Semarang. Unversitas 17 agutus 1945, UIN Walisongo Semarang, Universitas Semarang, SMA 3 Semarang, dan SMA 17 Agustus 1945 semarang  itu adalah tempat dimana para pemaian yang berminat untuk berpartisipasi dalam drama tersebut. Dan persiapan sudah dilakukan dari sebulan sebelum acara, kata andi salah satu panitia yang melatih teater lingkar ini.

Di dalam drama ini menampilkan bagaimana perjuangan warga Semarang waktu dulu saat melawan penjajah dari Jepang. Di akhir drama diceritakan tergeletaknya warga Semarang dan penjajah Jepang yang kemudian diikuti oleh ratapan istri-istri yang ditinggal mati.

Gubernur jawa tengah Ganjar Pranowo mengatakan untuk membuat acara ini lebih baik lagi dari tahun ke tahun. “Setidaknya kita harus inget betul perjuangan atau pertempuran lima hari di Semarang, itulah nilai yang kemudian harus merasuk dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan kita untuk menjadi lebih baik. Semoga generasi muda bisa menghormati para pahlawanya dan meneruskan perjuangan itu dengan jujur, cerdas, cermat, dan membuat Indonesia yang lebih baik. Dan acara untuk tahun selanjutnya harus lebih meriah lagi”. Kata Ganjar Pranowo setelah usai acara.

Ifati salah satu penonton dari Malaysia yang merupakan mahasiswi Student Exchange Universitas Dian Nuswantoro yang berasal dari UTeM Malaysia mengatakan senang dan dapat banyak pembelajaran tentang apa yang terjadi Semarang. Dengan bahasa khas Melayu dia mengomentari acara tadi, “sempat takut juga di awal awal tadi ada bunyi bom. Dan kesannya kasi layar yang besar itu banyak sikek, tapi yang the best”. Kata Ifati dari Malaysia yang menyaksikan acara peringatan pertempuran lima hari di Semarang ini.

 

Reporter    : Rifqi Hidayat/ @rifqi.hai

Fotografer : Dini Cantik N S

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: