Debat kedua calon gubernur dan calon wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah (Jateng) yang berlangsung pada 20 November 2024 dengan tema “Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat Sejahtera dan Toleran” ini berlangsung di Muladi Dome, Universitas Diponegoro (Undip).
Di antara panelis yang ditunjuk untuk debat ketiga ini adalah Totok Agung Dwi Haryanto, Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang merupakan alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Panelis lainnya termasuk Akhmad Arif Junaidi, Ketua LP2M UIN Walisongo Semarang, serta Tri Marhaeni Pudji Astuti, Guru Besar FISIP Universitas Negeri Semarang (Unnes). Panelis lain yang akan berpartisipasi adalah Mukhsin Jamil, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Walisongo Semarang, Lita Tyesta Addy Listya Wardhani, Guru Besar Perundang-undangan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, Triyanto, Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS), serta Alamsyah, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip Semarang.
Debat yang berlangsung selama 150 menit ini terdiri dari 120 menit waktu debat dan 30 menit jeda iklan, dan terbagi menjadi enam segmen yaitu pemaparan visi misi, penajaman/pendalaman visi misi, dua segmen tanya jawab, serta closing statement.
PEMAPARAN VISI MISI
Seperti yang kita ketahui dari debat pertama dan kedua, pasangan nomor urut 1 Andika-Hendi memiliki slogan ‘Jateng Sejahtera: Berbudaya, Terdidik, Sehat, dan Inklusif’. Pada debat ketiga ini, mereka menyampaikan target mereka dalam lima tahun ke depan, yaitu menargetkan semua yg menjadi angka partisipasi sekolah menjadi sekitar 75% dan angka harapan hidup yang berkisar antara 75,79% yang sebelumnya hanya 75%. Mereka juga akan memberikan akses kepada masyarakat Jawa Tengah terhadap sumber daya ekonomi dan pendidikan, kesehatan, dan demokrasi.
Lalu, pasangan nomor urut 2 Luthfi-Yasin menjelaskan makna slogan mereka ‘Ngopeni lan Nglakoni’ adalah ojo rumongso iso, nanging iso rumongso yang dalam bahasa Indonesia berarti jangan merasa bisa, tetapi bisa merasa. Mereka akan menjadikan pendidikan sebagai pondasi kemajuan jateng, kesejahteraan guru, menaikkan Bosda (Bantuan Operasional Daerah) baik negeri maupun swasta, memberikan beasiswa kuliah ke kampus-kampus favorit dalam maupun luar negeri kepada santri dan siswa yang berprestasi. Mereka bertekad akan mengopeni (red: merawat) pesantren dan sekolah keagamaan, mewujudkan Jateng sehat dan Jateng waras, memberikan asuransi kesehatan gratis 100% untuk warga miskin, pap smear gratis dan sosialisasi masif untuk mencegah kanker serviks, menguatkan perempuan dalam keluarga, program perempuan berdaya untuk mengatasi kematian ibu dan anak, meningkatkan operasional kader posyandu, zero bullying dan nihil kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta program ramah terhadap para penyandang disabilitas.
PENDALAMAN VISI MISI CALON GUBERNUR
Pada sesi ini, panelis akan memberikan pertanyaan kepada calon gubernur, yaitu Andika dan Luthfi untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan, mereka akan memilihnya dengan mengambil bola di dalam fishball.
“Bagaimana kebijakan, strategi, dan upaya berkelanjutan para calon untuk menangani masalah ketenagakerjaan?”
Pertanyaan ini dijawab Luthfi dengan menekankan kurikulum pendidikan yang harus mendekatkan pada kesempatan kerja, sehingga lulus sekolah bisa langsung bekerja. Lutfi menyebutkan negara hadir terkait miskin ekstrim, yaitu dengan cara memberikan subsidi pangan murah, memberikan pendidikan dan kesehatan gratis, melindungi hak buruh termasuk perlindungan terhadap buruh perempuan, meningkatkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), hasil serapan tani yang didukung oleh Jamkrida (Penjaminan Kredit Daerah) dan Jateng Berdikari sehingga buruh dapat mengangkat ekonomi. Luthfi juga menyebutkan bahwa BLK (Balai Latihan Kerja) harus diperbanyak untuk mendidik, khususnya bagi buruh yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Di sisi lain, Andika berpendapat tentang pentingnya memberikan insentif terhadap usaha-usaha yang menyerap tenaga kerja untuk melakukan ekspansi, seperti mengurangi beban-beban pajak dan retribusi. Andika dan Hendi menginginkan akan ada banyak usaha yang siap menyerap lowongan pekerjaan.
“Apa kebijakan dan strategi pasangan calon untuk meningkatkan layanan pendidikan bagi siswa penyandang disabilitas?”
Dalam hal ini, Andika mengusulkan untuk memberikan insentif kepada pengusaha-pengusaha dan corporate atau perusahaan dengan insentif relaksasi agar mereka punya keinginan untuk melakukan misi-misi sosial seperti mendirikan SLB (Sekolah Luar Biasa). Ia dan Hendi menyarankan hal ini karena tanpa dukungan pihak-pihak tersebut, kita tidak bisa memenuhi kebutuhan SLB.
Luthfi menjawab bahwa pasangan nomor urut dua akan membuka banyak sekolah disabilitas yang di dalamnya tidak ada lagi kekerasan. Mereka memastikan tidak adanya lagi eksploitasi terhadap kelompok disabilitas, akan mendampingi disabilitas terhadap hukum secara gratis. Masing-masing kecamatan akan didirikan perlindungan anak-anak disabilitas untuk melatih sertifikasi keterampilan, dan mendampingi permodalan mereka hingga mendapatkan pekerjaan.
PENDALAMAN VISI MISI CALON WAKIL GUBERNUR
“Bagaimana strategi dan upaya pasangan calon agar kebudayaan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat?”
Hendi merencanakan untuk menggelorakan gotong royong, mengajak para seniman budayawan mengadakan berbagai event sehingga pariwisata akan meningkat pesat.
Yasin sendiri menjawab dengan memasukkan budaya lokal ke kurikulum pendidikan, menghidupkan sentra-sentra kebudayaan yg sudah ada, mengajak para pemuda dan pelaku budaya melakukan promosi budaya lokal melalui kegiatan pameran, memanfaatkan cagar budaya dan kesenian daerah untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi kebudayaan.
“Bagaimana kebijakan pasangan calon untuk menangani masalah biaya kesehatan?”
Pertanyaan ini dijawab Yasin dengan memberikan program kesehatan gratis, asuransi kesehatan miskin, mendekatkan layanan rumah sakit ke desa-desa melalui puskesmas keliling (1 dokter dan 1 bidan), menyediakan aplikasi kesehatan Jateng Sehat yang bisa mengakses rumah sakit, dokter, dokter spesialis dan terintegrasi dengan Jateng Ngopeni, dan nantinya kepala dinas akan mendapatkan wewenang call center 1×24 jam untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sedangkan Hendi akan melakukan kinerja seperti Kota Semarang, contohnya memberikan 16 ambulans gratis yang anggarannya sudah dihitung, ada penganggaran dari pusat, provinsi, pemerintah kota, sisanya warga yg mau dirawat di kelas 3 akan dibantu mendapatkan fasilitas gratis dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
PERTANYAAN ANTAR KANDIDAT CALON GUBERNUR
Pertanyaan Paslon 2 ke Paslon 1
“Konsep budaya jawa apa yang akan dibuat pijakan untuk memimpin Jawa Tengah nanti?”
Andika menjawab ada 7 variabel Indeks Pembangunan Kebudayaan (ekonomi kebudayaan, pendidikan, objek wisata atau warisan budaya, ekspresi budaya, budaya literasi, dan gender) pembangunan kebudayaan Jateng harus selalu dihadapkan pada variabel-variabel tadi. Andika juga menekankan pemberian insentif kepada pihak swasta.
Luthfi menjawab bahwa Ia dan Yasin akan menjaga kondisi Jawa Tengah yang subur makmur, mewujudkan masyarakat tentram tertib gotong royong, serta toleransi sejahtera dalam segala hal.
Pertanyaan Paslon 1 ke Paslon 2
“Apa konsep dalam mengembangkan pariwisata di Jawa Tengah?”
Luthfi menjawab dengan program kerja wisata ramah muslim, menciptakan 1000 wisata alam di daerah kita tepatnya di desa-desa, membangun infrastruktur di desa-desa tersebut, menyediakan Jateng Ngopeni agar semua masyarakat bisa mengakses wisata-wisata tersebut. Ia juga menyebutkan akan membuat bandara Jateng menjadi bandara internasional, juga akan memberikan pelatihan dan sertifikasi seperti yang dilakukan content creator sebagai promosi wisata.
Andika menyarankan agar para pelaku usaha yang hidup dari wisata agar lebih kreatif lagi, seperti contoh wisatawan mancanegara tidak hanya bisa tinggal di hotel, tetapi bisa tinggal di rumah penduduk.
PERTANYAAN ANTAR KANDIDAT CALON WAKIL GUBERNUR
Pertanyaan Paslon 1 ke Paslon 2
“Problem pendidikan, ada pelarangan study tour maupun wisuda untuk anak SMA/SMK, pandangan Gus Yasin ke depannya?”
Gus Yasin menjawab bahwa yang tidak diperbolehkan adalah pungutan-pungutan yang dilakukan oleh stakeholder-stakeholder di sekolahan. Regulasinya saja yang harus diatur, kesepakatan antara guru, murid, dan stakeholder yang ada di pendidikan. Ia menyebutkan programnya yaitu sekolah, buku, dan seragam gratis, dan menyediakan beasiswa termasuk ke luar negeri untuk penghafal Alquran (ke Turki maupun Timur Tengah).
Hendi menegaskan pendidikan dan seragam digratiskan agar Jateng bisa merasakan konsep pendidikan mudah, gratis, dan juga bermanfaat utk masyarakat. Pasangan nomor urut satu juga akan menyediakan beasiswa untuk siswa berprestasi.
Pertanyaan Paslon 2 ke Paslon 1
“Apa olahraga rekreasi prestasi yang akan dikembangkan selain borobudur marathon dan sepeda downhill dan bagaimana strateginya?”
Hendi menjawab dengan mengadakan sport-tourism. Andika-Hendi ingin mengembangkan olahraga sesuai OPD/SKPD di wilayah jateng seperti kerjasama dengan dinas pendidikan. Mereka ingin mengembangkan sport-tourism untuk memamerkan potensi yg ada di Jateng sekaligus membuat jateng mendapat peringkat yang lebih baik di PON yang akan datang.
Gus Yasin sendiri menjawab dengan akan mengadakan turnamen mancing skala dunia terbesar di Asia dengan menggandeng pemerintah pusat agar lebih mudah.
Penulis : Shazia Mirza
Sumber berita : Youtube KPU Jateng, kompas.com, detik.com
Sumber gambar : Youtube KPU Jateng
Editor : Maulidya Aisyah Hamidah