Evi Yuli Ana, mahasiswi Program Studi Bahasa Inggris Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) angkatan 2021, berhasil mencatatkan prestasi gemilang di ajang World Chess Olympiad 2024 yang digelar di Budapest, Hungaria. Pada Babak ke-8 di 19 September 2024, Evi dipastikan telah meraih gelar Woman FIDE Master (WFM) setelah mengalahkan lawannya, Skye Attieh dari Lebanon, dengan permainan yang mengesankan.
Evi mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya. “Perasaan saya tentu sangat senang dan bersyukur ya, karena mendapat gelar Internasional termasuk salah satu impian saya sejak dulu. Alhamdulilah setelah penantian lama dari kecil, saya bisa mendapatkan gelar tersebut,” kata Evi.
Sebagai seorang atlet catur profesional yang juga menjalani kehidupan sebagai mahasiswa, Evi mengakui bahwa menyeimbangkan waktu antara studi dan latihan catur tidak selalu mudah. “Saya masih belajar tentang manajemen waktu karena sebenarnya lumayan susah ya untuk saya menyeimbangkan waktu, kadang-kadang saya harus mengorbankan salah satu terlebih dahulu, baru menyusul untuk hal yang tertinggal. Tapi apapun itu, saya yakin semua adalah bagian dari journey saya,” jelas Evi.
Sebelum meraih gelar WFM, Evi telah mengumpulkan sejumlah prestasi gemilang di berbagai ajang catur nasional dan internasional. Salah satu pencapaian terbarunya adalah meraih satu medali emas dan dua perak di ASEAN University Games 2024 di Surabaya.
Namun, perjalanan menuju kemenangan di Budapest tidaklah mudah. Evi mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah perbedaan waktu antara Hungaria dan Indonesia. “Tantangan terbesar sepertinya ada di waktu. Adanya perbedaan waktu antara Hungaria dan Indonesia sedikit membuat kesulitan di awal-awal. Tapi semakin lama saya sudah mulai beradaptasi,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai harapannya di masa depan, Evi menegaskan bahwa dia ingin terus mengembangkan kemampuan caturnya. “Saya berharap bukan hanya gelar saja yang bertambah, tapi skill saya juga bisa meningkat supaya bisa merepresentasikan gelar tersebut,” tambahnya.
Sebagai seorang mahasiswa dan atlet, Evi memberikan pesan penting bagi generasi muda yang ingin berprestasi di bidang olahraga, tetapi khawatir akan dampaknya pada akademik. “Jangan takut untuk mencoba apapun itu selama masih hal positif, jangan takut struggle di masa muda karena masa muda memang waktunya untuk berjuang. Berprestasi bukan menghalangi akademik, justru untuk mendukung akademik di kemudian hari,” pesan Evi.
Kemenangan Evi di World Chess Olympiad 2024 bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak anak muda yang bermimpi untuk sukses di dunia olahraga dan akademik.
Penulis : Dinar Emilia
Editor : Maulidya Aisyah Hamidah
Dokumentasi : Evi Yuli Ana