Nava Tri Aristiya, akrab dipanggil Nava adalah seorang mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro yang lahir di Semarang, 18 November. Meniti pendidikan di Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan tahun 2022, Nava telah membuktikan dirinya sebagai individu yang bersemangat dan ingin terus berkembang.
Tahun ini, Nava meraih kesempatan istimewa sebagai salah satu mahasiswa yang lolos dalam seleksi Pertukaran Mahasiswa Merderka (PMM) Batch 4. Dalam program ini, ia akan menjalani pertukaran mahasiswa di Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat. Ini merupakan sebuah langkah besar yang akan membuka pintu bagi pengalaman baru dan pengetahuan lintas budaya.
Nava berbagi beberapa tips dan trik yang membantunya dalam meraih kesuksesan pada seleksi PMM. Menurutnya, kunci utama adalah tetap aktif memantau informasi dari akun Instagram resmi PMM, serta mengikuti timeline dan aturan yang telah ditetapkan dengan seksama. Selain itu, mencari informasi dari para alumni serta teman-temannya yang bergabung dalam batch sebelumnya juga menjadi salah satu hal yang menjadi bagian dari persiapan Nava. Nava juga menekankan pentingnya berkoordinasi dengan dosen wali atau kaprodi untuk mendapatkan panduan dan dukungan yang dibutuhkan.
Motivasi Nava mengikuti program PMM didasari dengan keinginan mencoba hal baru, menggali pengalaman baru, dan menjelajahi lingkungan serta budaya baru. Awalnya, ia tertarik oleh cerita-cerita di media sosial tentang pertukaran ini, terutama tentang kegiatan modul Nusantara yang memungkinkan untuk menjelajahi berbagai budaya di daerah kampus penerima serta kontribusi sosial yang menarik. Meskipun adaptasi awal cukup berat, merantau jauh dari rumah dan tidak mengenal siapa-siapa, namun setelah menjalani sekitar sebulan, pengalaman ini ternyata sangat menyenangkan meskipun diawali dengan tantangan yang cukup besar.
Sebagai peserta PMM, harapan Nava sebagaimana diwujudkan oleh tagline PMM, adalah “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. Meskipun singkat, ia berharap pengalaman tersebut dapat memberikan makna kebahagiaan dan kenangan yang abadi. Selain itu, ia berharap dapat tetap menjalin persahabatan dengan orang-orang yang ditemuinya selama pertukaran, karena melalui program ini, ia telah berkesempatan mengenal teman-teman dari berbagai pulau di Indonesia, yang memperkaya pemahamannya tentang beragam budaya. Awalnya ia hanya mengharapkan untuk mempelajari budaya Minang, namun ia terkejut karena juga dapat sedikit mengenal budaya dari Pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Sunda, yang menarik perhatiannya karena dipelajari langsung dari orang-orangnya.
Penulis: Dinar Emilia
Editor: Rahma Fadila Rahayu