Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (BEM-KM Udinus) kembali mengadakan kegiatan LKMM-TM 2023 pada Senin, 20 Maret 2023 di Gedung E lantai 3. LKMM-TM sendiri adalah Latihan Keterampilan Manajemen Tingkat Menengah yang merupakan lanjutan dari kegiatan LKMM-TD yang sudah dilaksanakan terlebih dahulu oleh para peserta. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan dan keterampilan dalam mengkoordinasi dan membina tim kerja dalam lembaga sesuai dengan kurikulum Standar Peraturan Dikti.
Tahun ini LKMM-TM mengusung tema “Creating Leader That Are Relevant to The Current Era” dengan jargon “Semangat Membara Membangun Perubahan”.
Acara dimulai dari pembukaan oleh MC dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan himne Udinus. Kemudian pemaparan laporan dari Oktaviana Nur Wulansari sebagai ketua pelaksana. Oktaviana menyampaikan bahwa jumlah peserta pada tahun ini sebanyak 147 orang di lingkungan Univeristas Dian Nuswantoro Semarang dan Kediri. Selain itu, Ia juga menyampaikan harapannya terkait kegiatan ini.
“Harapannya, acara ini dapat membangun calon pemimpin yang hebat dan berkompeten. Semoga LKMM-TM sukses dan seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir,” ungkap Oktaviana.
Selepasnya, pemberian sambutan oleh Alif Maulana Iqbal selaku PLT pengganti dari Presiden Mahasiswa Udinus. Alif juga mengungkapkan harapannya kepada peserta yang nantinya akan melanjutkan keorganisasian di Udinus untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang sudah berubah sangat cepat.
Selanjutnya, sambutan dan pembukaan acara secara simbolik dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Kusni Ingsih, M.M. sekaligus memaparkan materi tentang Udinus. Beliau juga menyampaikan pentingnya menyeimbangkan minat dan bakat serta penalaran.
Lalu, materi kedua disampaikan oleh Kodam Letkol Infanteri Sutan Pandapotan Siregar,S.I.P tentang wawasan kebangsaan. Salah satu materi yang Beliau sampaikan adalah 3 pilar tentang wawasan kebangsaan yaitu adanya rasa, paham, dan semangat.
“Rasa kebangsaan adalah dorongan emosional yang lahir dalam perasaan dan alam pikiran setiap warga negara untuk selalu bersama dan bersatu. Kemudian paham kebangsaan adalah ciri yang membentuk identitas, jati diri, dan kepribadian suatu bangsa. Dan yang terakhir adalah semangat kebangsaan itu mewujudkan diatas landasan rasa kebangsaan dan paham kebangsaan sehingga melahirkan loyalitas nasional,” tuturnya.
Beliau juga menyampaikan tentang proyeksi ancaman yang akan dihadapi kedepannya seperti konflik horizontal yang tidak berkesudahan, konflik komunal, terorisme, separatisme, bencana alam, disintegrasi, pelanggaran perbatasan, krisis pangan apalagi menjelang lebaran, dan seterusnya.
Setelahnya, materi ketiga disampaikan oleh Kapolrestabes kota Semarang AKP Yulianto selaku Kepala Unit Keamanan Swakarsa yang mewakili Kombes. Pol Irwan Anwar, S.I.K., S.H, M.Hum. yang berhalangan hadir. AKP Yulianto menyampaikan tentang inovasi dalam berorganisasi.
Salah satu contoh inovasi dalam berorganisasi adalah inovasi yang dilakukan Polrestabes Semarang yang berkaitan dengan ‘harkamtibmas’ atau memelihara keamanan ketertiban masyarakat.
Polrestabes Semarang menginisiasi aplikasi Libas (Kepolisian Hebat Semarang). Aplikasi Libas merupakan program Kapolrestabes Semarang Bersama tim ‘Tebas’nya untuk siap siaga yang terhubung dengan “Presisi Command Center” yang ada di Mako Polrestabes. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan memudahkan masyarakat untuk membuat pengaduan secara online yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di masyarakat.
Aplikasi ini juga memiliki tombol SOS sebagai bentuk jika ada kejadian gawat darurat. Setelah terdaftar di aplikasi dan menekan tombol SOS ini, nanti akan langsung dihubungi oleh petugas piket di command center.
Dilanjutkan dengan dialog 5 Dekan Fakultas yaitu Dr. Drs. Abdul Syukur, M.M. mewakili FIK. Emy Rachmani S.K.M., M.Kom, Ph.D mewakili FKES. Prof. Vincent Didiek Wiet Aryanto Ph.D dari FEB. Dr. Raden Arief Nugroho, S.S., M.hum dari FIB. Serta Heru Agus Santoso Ph.D dari FT.
Salah satu yang dibahas dalam dialog 5 dekan ini adalah bahwa dengan berorganisasi mahasiswa diharapkan mampu untuk melakukan working in team dan problem solving. Soft skill seperti ini adalah hal yang penting. Berorganisasi akan dihadapkan dengan masalah seperti menyusun proposal, membuat seminar, dan sebagainya. Dengan dibenturkan oleh masalah seperti ini akan membuat mahasiswa mampu memiliki kecerdasan problem solving.
Terakhir, disampaikannya materi kelima oleh Rindra Yusianto, S.Kom., M.T selaku Biro Kemahaiswaan. Ia menyampaikan pemaparan materi tentang “hospitality dan kemahasiswaan”.
Penulis: Maharani Sabila
Gambar: Dokumentasi Wartadinus
Editor: Mayang Luh Jinggan