Semarang, 10 Januari 2023 – Di Indonesia terdapat lebih dari 2,5 juta orang yang memiliki disabilitas pendengaran atau tuli. Lantaran itulah, penting bagi masyarakat awam untuk peduli pada komunikasi oleh orang tuli.
Orang tuli menggunakan bahasa isyarat sebagai media komunikasi antar-mereka. Di Indonesia, bahasa isyarat yang digunakan untuk orang tuli adalah bisindo. Bisindo merupakan bentuk bahasa isyarat yang muncul secara alami dalam budaya Indonesia dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berkenaan dengan hal itu, para mahasiswa S-1 Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Semarang, Jawa Tengah, melakukan kampanye tentang bisindo, pada Senin, 9 Januari 2023 di kampus mereka.
Orenda Sukma, selaku ketua pelaksana menyebut dibentuknya kampanye ini karena adanya isu yang marak di era pandemi, dimana teman-teman tuli kesulitan membaca gerak mulut saat berkomunikasi karena terhalang oleh masker.
Dari isu tersebut, kampanye “BERSATU” (Belajar Bersama Sahabat Tuli) dibuat agar meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya belajar bahasa isyarat guna membantu teman Tuli dalam berkomunikasi dengan teman Dengar.
Anya Natasya, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi dan perwakilan dari teman Tuli didampingi dengan salah seorang aktivis teman Tuli ikut membantu dan mengarahkan kampanye BERSATU.
Dengan adanya kampanye ini, para teman Tuli senang karena ada yang mengangkat kepedulian terhadap mereka. Sebab memang masih banyak dari teman Dengar yang merasa kebingungan terhadap bahasa isyarat. Bahkan beberapa dari mereka merasa tertarik namun kebingungan menemukan tempat dimana bisa belajar bahasa isyarat.
Dengan adanya kampanye ini, Tim BERSATU selaku mahasiswa UDINUS bisa turut membantu memberi arahan terhadap teman-teman yang memang tertarik terhadap isu ini.
“Saya sangat senang dan bangga dengan adanya campaign ini, saya harap kegiatan ini bisa dilanjutkan dan dikembangkan guna mempersiapkan dosen-dosen UDINUS dalam mengampu mahasiswa yang memiliki keterbatasan dalam mendengar dan juga berbicara. Karena UDINUS sendiri sangat terbuka untuk teman-teman Tuli di luar sana,” ujar Switta selaku dosen Ilmu Komunikasi.
Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersangsongko M. Kom. juga turut mendukung dan berpartispasi pada kampanye BERSATU. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bagus dan harus terus dikembangkan guna meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Dan dengan adanya kegiatan campaign BERSATU, diharapkan masyarakat menjadi lebih memahami dan mengerti pentingnya komunikasi khususnya dengan Teman Tuli.
Penulis: Tim BERSATU
Editor: Katarina Setiawan