Wartadinus Gelar Seminar Jurnalistik sebagai Pembuka PJD 2025

Wartadinus Gelar Seminar Jurnalistik sebagai Pembuka PJD 2025

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Kampus Wartadinus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) resmi membuka rangkaian Pelatihan Jurnalistik Dasar (PJD) 2025 melalui seminar bertema “Journalism in the Loop of AI.” Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 23 Oktober 2025 di Aula E.3 Udinus dan menjadi pembuka dari rangkaian pelatihan jurnalistik yang ditujukan untuk anggota baru Wartadinus.

Ketua Pelaksana PJD 2025, Nazla Lintang, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat peserta. Ia menekankan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal bagi calon jurnalis muda untuk membangun integritas dan rasa ingin tahu yang tinggi.

“Wartadinus bukan sekadar organisasi pers kampus, tetapi wadah untuk mengasah kemampuan menulis, berpikir kritis, dan menyuarakan kebenaran,” ujarnya.

Mengupas Jurnalisme, Visual, dan Desain di Era Digital

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber dengan materi yang saling melengkapi. Swita Amalia Hapsari, M.I.Kom. membawakan materi berjudul “Jurnalisme Masa Depan: Seni Menulis Berita dengan Optimasi AI.”

Ia menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan kini membantu jurnalis dalam proses pengumpulan data, transkrip wawancara, hingga penulisan berita otomatis. Swita juga menyoroti pentingnya menjaga etika dan objektivitas, karena algoritma dapat membawa bias jika tidak digunakan dengan bijak.

Materi kedua dibawakan oleh Sekar Hasna Novaida dengan topik “Fotografi vs Videografi.” Ia memperkenalkan konsep dasar segitiga exposure, yaitu aperture, ISO, dan shutter speed sebagai fondasi dalam fotografi. Selain itu, Sekar menjelaskan berbagai teknik pengambilan gambar seperti panning, tilting, dan zooming yang digunakan dalam videografi jurnalistik. Ia menekankan bahwa foto dan video bukan sekadar visual, tetapi juga sarana bercerita yang harus menyampaikan pesan dan emosi dari sebuah peristiwa.

Sesi terakhir diisi oleh Aditya Gilang Pangestu, S.Kom. yang membahas dasar desain grafis dalam konteks media digital. Materinya menyoroti pentingnya prinsip tata letak, keseimbangan warna, serta pemilihan tipografi untuk menciptakan identitas visual yang kuat. Aditya juga menambahkan bahwa desain dalam jurnalisme tidak hanya soal estetika, tetapi juga komunikasi visual yang mampu menarik perhatian pembaca tanpa mengaburkan makna informasi.

Melalui seminar ini, para peserta diharapkan memahami bagaimana teknologi, visual, dan desain bekerja bersama dalam proses jurnalistik modern. Kegiatan ini menjadi fondasi bagi anggota baru Wartadinus untuk beradaptasi dengan dunia media yang terus berkembang, sebelum melanjutkan ke rangkaian pelatihan lapangan di Villa Cemara Dua, Kopeng, yang akan diisi dengan praktik liputan dan kegiatan kreatif lainnya.

Penulis : Shazia Mirza
Editor : Dinar Emilia
Dokumentasi : Wartadinus

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: