Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM KM) UDINUS meluncurkan inovasi terbaru dalam menampung aspirasi mahasiswa melalui grup UDINUS Sambat. Grup ini dibentuk sebagai solusi atas kurang efektifnya metode pengaduan sebelumnya, seperti form aspirasi online, nomor pengaduan, dan reses dengan DPM Fakultas.
Dari hasil evaluasi bulanan, terungkap bahwa tingkat partisipasi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi melalui form online sangat rendah. Merespons hal tersebut, DPM KM meluncurkan grup UDINUS Sambat pada April 2025 sebagai bentuk penyegaran sistem komunikasi antara mahasiswa dan birokrasi kampus.
UDINUS Sambat merupakan grup diskusi yang memudahkan mahasiswa menyampaikan keluhan terkait fasilitas kampus, kebijakan akademik, atau masalah lainnya. Berbeda dengan metode sebelumnya yang membutuhkan prosedur panjang, UDINUS Sambat memungkinkan mahasiswa menyampaikan aspirasi secara langsung dan tidak membutuhkan waktu lama.
Meski masih tergolong baru dan jumlah aspirasi yang masuk masih belasan, kehadiran grup ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk rektor UDINUS. Langkah ini dinilai mampu meminimalkan miskomunikasi antar staf atau unit kampus, sekaligus meningkatkan respons terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
“Kita memang perlu memfasilitasi mahasiswa tanpa harus ribet dengan prosedur saling perkenalan. Selagi itu memang benar-benar aspirasi yang harus segera ditangani yaudah, akhirnya tercetusnya UDINUS Sambat,” ujar Nofa Setianto Ketua Umum DPM KM.
Meski sudah berjalan, jumlah aspirasi yang masuk melalui UDINUS Sambat masih terhitung belasan. DPM KM berkomitmen untuk terus mempromosikan grup ini agar lebih banyak mahasiswa yang memanfaatkannya. Kerja sama dengan berbagai biro kampus juga diperkuat untuk memastikan respons yang cepat dan solutif.
UDINUS Sambat diharapkan dapat menjadi media aspirasi yang berkelanjutan, tidak hanya untuk periode kepengurusan saat ini, tetapi juga untuk masa-masa mendatang. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam membangun kampus yang lebih responsif dan berkeadilan.
Penulis : Marscheila Virghinie Arauna
Editor : Maulidya Aisyah Hamidah
Dokumentasi : Wartadinus