
Setiap insan memiliki cara bercerita masing-masing begitupun dengan Akhirul Akbar. Warna yang tertuang dalam kanvas adalah caranya berekspresi.
Kamis, 3 Juli 2025 tepatnya pukul 15.00. Akhirul Akbar menggelar solo Exhibition keduanya. Kali ini, Artotel menjadi tempatnya memajang lukisan-lukisannya. Dengan tema “Golden Memories” Ia bercerita masa kecilnya yang tertuang dalam kanvas. Total lukisan yang dipamerkan adalah 8 dengan wajah serta pernak pernik mainan anak-anak. Selain itu warna yang dipilih didominasi oleh warna terang sehingga menguatkan kesan colorful didalamnya.
Melalui dialog interaktif yang dipandu Rachel staff Marketing Communication Artotel, Akbar mengaku terinspirasi dari kenangan masa kecilnya membaca majalah bobo, musik anak-anak yang dia dengar serta kartun Amerika yang ia tonton. Ia juga menceritakan awal mula ia tertarik menggambar anak-anak ialah dimulai dari mata kuliah sketch. Pada saat itu dia lebih sering menggambar anak-anak dan disitulah ia mulai menggambar anak-anak.
Lukisan yang dipamerkan memiliki dua gaya warna yakni gaya vintage dan naif, vintage sendiri merujuk pada pengggunaan warna lampau atau soft, sedangkan gaya naif sendiri adalah penggunaan warna yang ceria dan colorful, hal ini juga sesuai dengan lukisan yang dibuat pada lukisan yang bergaya vintage, pelukis menggambarkan dengan konsep yang sederhana contohnya pada salah satu lukisan bernama “Self Portrait” yang di angkat oleh pelukis menggambarkan dirinya sendiri semasa kecil, dengan frame yang dikelilingi oleh mainan masa kecil pelukis, permainan warna vintage ini membuat lukisan terasa kehangatan semasa kecil, selain itu ada karya lain dengan tajuk “Sunday Morning” dan “Mars Exploration” yang sama bergaya lukis vintage.
Selain vintage, gaya naif yang digunakan penulis pada salah satu karyanya bertajuk “Satu Menit Sebelum Tidur” dengan warna yang lebih berani, ceria dan tumpang tindih warnanya, menggambarkan pikiran anak kecil ketika sebelum tidur banyak memikirkan hal hal liar yang ingin dilakukannya atau sudah dilakukan.
Melalui narasi visual yang menekankan pengalaman pribadi, karya ini mengajak setiap pengunjung untuk menyadari betapa pentingnya mensyukuri setiap perjalanan hidup yang telah dilalui. Di masa kecil, saat kita berada di puncak kebahagiaan, segala hal sederhana di sekitar mampu menjadi sumber sukacita. Berbagai objek yang hadir di sekitar kita pun menjadi saksi bisu, mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati dapat tumbuh dari hal-hal kecil, dan harapan itu selalu ada selama kita mampu melihatnya dengan hati yang penuh syukur.
Penulis : Jessita Vici Yardeningtyas dan Nadya Sekar Nalaratih
Editor : Annisa Cardina Kamilia Aziz
Dokumentasi : Wartadinus (Nadya Sekar dan Jessita Vici Yardeningtyas )