Samar
Berdesakan asa menggantung di langit kamar
Tak berhenti,
kepala itu mencari pasti
Pada ruang itu, beribu ragu berebut waktu
agar lebih dulu ditatap mata, dicerna jiwa,
sekaligus menimpa lara
Satu hari mekar bunga di hatimu
Lain hari sengal nafas yang begitu keras
Menapak langkah, menjemput harap yang dituju
Sesudahnya, mata tak mampu membendung airnya yang deras
Peluh itu tanda memulai
Segala pertanyaan yang akan terurai
Jika umur dua dilatih perlahan merangkak mencari pijakan
Biar kepala dua merangkak dalam labirin kehidupan
Puisi ini menceritakan tentang pengalaman manusia umur 20 tahunan yang baru memahami dan menghadapi ketidakpastian, harapan, keraguan, suka duka, dan berbagai emosi dalam perjalanan hidup.
Penulis: Cantika Caramina G.
Editor: Shazia Mirza