Buntu Menulis? Begini Cara Mengatasi Writers Block

Buntu Menulis? Begini Cara Mengatasi Writers Block

Pernah tidak, saat menulis kita kehabisan kata-kata? Idenya sudah ada matang namun tidak bisa keluar menjadi kalimat. Kondisi tersebut dinamakan writers block. Writers block bukanlah istilah asing dalam dunia kepenulisan. Hampir setiap penulis pasti pernah mengalami ini. Lalu apa saja pemicu dari writers block?

Terdapat beberapa pemicu writers block, diantaranya yakni kurangnya ide atau riset mendalam pada suatu topik, tentu saja artikel akan terlihat membosankan karena hanya mengupas pada bagian tertentu. Kemudian kondisi burnout, burnout adalah kondisi kelelahan fisik atau mental yang disebabkan oleh stress. Dalam kondisi ini, kepala kita sulit sekali untuk berkonsentrasi. Maka sudah bisa dipastikan, tulisan yang kita hasilkan kurang maksimal.  

Untuk mengatasi kondisi writers block. Berikut beberapa cara yang harus dilakukan:

  1. Membaca karya lain

Saat dalam kondisi kekurangan diksi, kita perlu referensi diksi baru dari karya-karya penulis lain. Bisa dari novel, jurnal maupun artikel-artikel yang sudah terpajang di web. Meski diluar dari genre tulisan kita, namun dengan membaca karya orang lain dapat memberikan gambaran bahkan inspirasi baru untuk karya kita. 

2. Menulis saja dulu

Jika kesulitan mengeluarkan ide dalam kalimat, coba saja tulis dulu, apapun yang ada dalam pikiranmu. Dari situ, kita akan terpicu untuk memperbaiki dan memberikan dimensi baru pada karya kita.

3. Libatkan AI

AI dibuat untuk mempermudah pekerjaan. Salah satunya mempermudah penulis yang dalam keadaan writers block. AI bisa memberikan referensi judul, kalimat efektif, dan perspektif lain yang mendukung dan memperkaya tulisan, sehingga menghasilkan karya yang lebih menarik bagi pembaca.

Nah, itulah beberapa tips untuk menghindari writers block. Writers block bukanlah sinyal bahwa kita tidak kompeten dalam bidang kepenulisan. Namun, hal tersebut menjadi tantangan bagi penulis agar lebih kreatif. Jangan berhenti berkarya, buatlah tulisanmu mengalir dari hati agar pesannya sampai kehati.

Penulis : Jessita Vici Yardeningtyas

Editor : Cantika Caramina

Dokumentasi: Pixabay

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: