>Hey, siapa cinta pertamamu?
<Emm.. siapa ya
>Pasti si dia ya?
<……
Satu pertanyaan yang pastinya pernah dilontarkan oleh segelintir orang yang notabenenya sangat senang sekali mengingat masa lalu.
Tapi kalau boleh aku berkata, mengapa cinta pertama selalu dikaitkan dengan sesama manusia, kenapa tidak batu, air,tanah,api, atau bahkan laptop, handphone?
Mengapa harus manusia?
Sejenak aku memikirkan ini kala hujan turun beberapa jam yang lalu, memboyong semerbak wangi tanah yang tiada banding.
Kalau aku boleh mengganti subjek cinta pertamaku, aku mungkin akan lebih memilih jatuh cinta pada air susu ibuku. Karena selama 6 bulan pertamaku hidup di bumi aku tak bisa hidup tanpanya dan tentu saja aku selalu merengek jika tak kunjung bertemu dengan air susu ibuku.
Mungkin agak aneh jika memberi predikat pada benda atau apapun selain manusia sebagai cinta pertamanya. Tapi, menurutku jatuh cinta untuk pertama kalinya bukan hanya pada manusia karena kita bisa saja kan jatuh cinta pada bau kopi arabica racikan kedai kopi ternama saat pertama mencoba, ataupun jatuh cinta pada buku fiksi yang memiliki alur cerita menarik sampai-sampai membuat pembacanya masuk ke dalam dunia dongeng yang ditulis.
Jadi, jatuh cinta bukan hanya perasaan suka pada sesama manusia, tapi juga kesenangan saat melihat, merasakan, mendengar, menghirup, dan meraba segala apapun itu pada pertama kalinya. Dan ada semacam gejolak untuk terus terusan mengingat dan mengingat hingga akhirnya terbayang bayang dan berkelanjutan selalu ingin melihat, mendengar,menghirup serta merasakannya terus-terusan.
Penulis : Mila Elmeida