
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar rangkaian acara Dinus Inside hari ketiga pada Rabu, 10 September 2025, bertempat di Aula Gedung B5. Dengan mengusung tema “From Local Roots to Global Router”, kegiatan ini menghadirkan Seminar Cross Cultural dan Mental Health, serta ditutup dengan sesi berbagi pengalaman bersama para alumni dari setiap jurusan untuk mahasiswa baru.
Seminar Cross Cultural bersama Dejavato Foundation
Dalam Seminar Cross Cultural, Dr. Ketut Purwantoro, S.Pd, M.M, selaku owner Dejavato Foundation, memberikan ilustrasi menggunakan apel dengan warna yang berbeda-beda. Ia mengajak para peserta menebak apel mana yang lebih manis hanya berdasarkan penampilannya.
“Saat kita melihat sesuatu misal suatu negara, kita hanya melihat dari luarnya saja, negara mana yang kalian sukai,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya memahami budaya dengan lebih mendalam. “Salah satu cara mengetahui culture yang berbeda, kita harus eksplorasi ke dalamnya, istilahnya ‘memakannya’ dulu. Itulah pentingnya kita perlu memahami budaya yang berbeda,” ungkap Purwantoro.
Seminar Mental Health dengan Psikolog
Sesi berikutnya menghadirkan Damar Anggiafitri Y., S.Psi., M.Psi., Psikolog, C.H., C.Ht., dengan materi “Reconnect to The Real World: Don’t Feel Lonely”. Ia menjelaskan bahwa kesepian merupakan tekanan emosional yang muncul ketika seseorang merasa terasingkan, disalahpahami, atau ditolak, hingga kehilangan kedekatan emosional maupun sosial.
Kesepian, lanjutnya, bisa dialami siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, status sosial, maupun kondisi kesehatan. Dampaknya pun serius, mulai dari perasaan putus asa, depresi, hingga menyalahkan diri sendiri. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) bahkan menyebutkan bahwa efek kesepian terhadap kesehatan setara dengan merokok 15 batang per hari.
Ada dua jenis kesepian: emosional—karena tidak adanya figur kasih sayang yang intim, dan sosial—karena hilangnya rasa keterhubungan dengan lingkungan sekitar. Reaksi yang muncul bisa berupa makan atau tidur berlebihan, merokok, konsumsi alkohol atau narkoba, hingga perilaku menyakiti diri sendiri.
Untuk mengatasinya, Damar menekankan pentingnya mengenali diri, mengelola emosi, membangun kembali hubungan sosial (reconnected), serta mengisi waktu dengan aktivitas positif. Cara ini dapat membantu menjaga kesehatan mental, fisik, sekaligus mempererat relasi sosial.
Acara kemudian ditutup dengan sesi berbagi pengalaman bersama para alumni FIB. Mereka menyampaikan wawasan seputar dunia perkuliahan hingga peluang karier, sehingga mahasiswa baru bisa lebih siap menghadapi perjalanan akademik kedepannya.
Penulis: Aiska Muti Salsabila
Editor: Shazia Mirza
Dokumentasi: Wartadinus (Dinda Nabila Setiana)