Pada tanggal 29 Mei 2025, seluruh umat Kristiani memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga. Hari kenaikan Yesus Kristus merupakan salah satu peristiwa agung dalam iman Kristen dan sebuah momen liturgis untuk merenungkan kembali makna kehadiran Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang tertulis pada Kisah Para Rasul 1:3, kenaikan Yesus Kristus terjadi 40 hari setelah kebangkitan-Nya. 40 hari setelah kebangkitan, Ia menampakkan diri kepada para murid, makan bersama, dan mengajar tentang Kerajaan Allah.
Dalam Injil Yohanes, kenaikan Yesus digambarkan bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi momen sakral yang menegaskan kesatuan-Nya dengan Allah Bapa.
Alkitab tidak menggambarkan peristiwa kenaikan dengan rinci, namun secara eksplisit tertulis pada Markus 16:19 yang berbunyi “Sesudah Tuhan Yesus menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada murid-murid-Nya, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.” Kenaikkan Yesus Kristus membuktikkan kodratnya sebagai manusia dan Allah.
Kenaikan Yesus Kristus menyempurnakan karya keselamatan dan menegaskan kesatuan-Nya dengan Allah. Peristiwa ini menggenapi janji-Nya untuk kembali ke surga, meneguhkan iman murid-murid dan umat percaya.
Kenaikan Yesus Kristus memberi harapan akan kebangkitan dan kehidupan kekal bagi para pengikut-Nya. Yesus memberikan amanat untuk memberitakan Injil, di mana amanat tersebut telah menjadi misi utama gereja di seluruh dunia.
Hari kenaikan Yesus Kristus menjadi momentum bagi kita untuk meneguhkan pengharapan dan iman. Umat Kristiani memaknai kenaikan Yesus Kristus sebagai wujud pengharapan dan kasih.
Pengharapan bahwa Tuhan hidup dan menanti umat-Nya di surga, dan kasih sebagai pesan Kristus yang harus disebarkan sebagai kabar gembira.
Penulis : Marscheila Virghinie Arauna
Editor : Maulidya
Sumber :