Fakta-Fakta Bunga Krisan yang Tak Banyak Orang Tau

Fakta-Fakta Bunga Krisan yang Tak Banyak Orang Tau

Bunga krisan atau kerap disebut sebagai bunga seruni adalah jenis bunga yang berasal dari kalangan bunga aster. Bunga krisan tergolong bunga yang mudah ditanam, hanya dengan bermodalkan pot bunga, kompos, bunga krisan siap tanam, dan air, maka bunga krisan sudah dapat ditanam di depan rumah. Faktanya, bunga krisan dapat mekar sepanjang tahun, warnanya yang cantik tentu dapat memikat siapa saja yang melihatnya.

Meski idealnya hidup di cuaca yang relative sejuk, bunga krisan kini dapat hidup di cuaca panas dengan perawatan tertentu. Beberapa hal yang perlu di garis bawahi jika anda ingin menanam krisan di daerah bersuhu panas adalah anda akan membutuhkan tempat teduh, cukup air untuk bunga krisan tiap harinya, lampu malam, dan pemilihan varietas yang benar.

Fakta lainnya mengenai bunga krisan adalah bahwa bunga cantik ini ternyata berasal dari Negeri Tirai Bambu. Cina adalah tempat asal dari bunga yang memiliki banyak jenis ini, warnanya yang cantik dan harum tentu menarik berbagai kalangan untuk mencoba membudidayakan sendiri bunga dari Tiongkok ini.

Tak hanya dapat dinikmati, ternyata bunga krisan juga dapat dikonsumsi menjadi berbagai jenis makanan dan minuman. Karena faktanya, bunga krisan benar-benar aman dikonsumsi kecuali jika terkena zat berbahaya tertentu. Beberapa olahan menarik yang dapat di coba dari bunga krisan adalah teh bunga krisan yang populer akhir-akhir ini. Selain enak, teh bunga krisan juga memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menekan tekanan darah.

Akan tetapi ada bunga krisan yang tak dapat dikonsumsi secara sembarangan, terutama bunga krisan yang dijual di supermarket dan toko-toko bunga, karena pastinya bunga krisan yang mereka jual sudah disemprot bahan kimia berbahaya untuk tubuh. Disarankan, apabila anda hendak mencoba untuk membuat teh krisan buatan sendiri di rumah, maka anda dapat memakai bunga krisan hasil budidaya sendiri.

Penulis: Annisa Cardina Kamilia Aziz

Sumber: Kompas.com & halodoc.com

Dokumentasi: Wartadinus (Annisa Cardina)

Editor : Maulidya Aisyah Hamidah

Related Post

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: