Mahasiswa Ilmu Komunikasi Semester 5 Universitas Dian Nuswantoro menggelar kampanye Literasi Digital dengan tema “Baca Semua, Jangan Sepotong” yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Semarang pada Kamis, 21 November 2024. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa agar tidak mudah terpengaruh hate speech, hoax dan penggiringan opini tanpa informasi yang valid, juga pentingnya membaca informasi secara utuh bukan hanya sepotong, untuk menghindari FOMO (Fear of Missing Out) atau takut ketinggalan sesuatu. Kegiatan ini juga dirancang sebagai respon atas tantangan misinformasi dan rendahnya literasi digital di kalangan masyarakat, khususnya remaja, yang menimbulkan tantangan baru dalam era informasi serba cepat ini akibat kebiasaan membaca hanya dari headline.
Seminar Creating Digital Savvy dimulai dengan sesi pretest untuk mengukur pemahaman awal peserta mengenai informasi digital. Siswa diberikan sebuah berita lalu mereka diminta mengidentifikasi kebenaran informasi dan kunci jawaban tersembunyi di dalam salah satu paragraf berita sehingga peserta harus membaca seluruhnya secara saksama. Hal ini dimaksudkan untuk mengasah kebiasaan membaca dengan teliti. Selanjutnya yaitu sesi forum group discussion (FGD) yang membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan dan menghasilkan konten kampanye literasi digital dengan beberapa pilihan tema yaitu hate speech, clickbait, dan hoax. Kelompok dengan ide paling kreatif mendapatkan apresiasi penghargaan dari panitia.
Melalui seminar bertema literasi digital, para peserta diajak untuk memahami bahaya tersulutnya kepercayaan akibat berita yang sensasional dan menyesatkan. Seminar ini juga mengajarkan strategi menghadapi informasi yang tidak akurat dan mendorong peserta untuk berdiskusi tentang tanggung jawab dalam bermedia.
Materi utama bertajuk “Etis Bermedia Digital” dibawakan oleh Dr. Agus Triyono, S.Sos., M.Si., dosen Ilmu Komunikasi Udinus sekaligus Litbang Mafindo dan Penggiat Literasi Digital Kopitara. Beliau menjelaskan tentang etika bermedia sosial, fenomena clickbait, penggiringan opini, dan cyberbullying.
“Terlihat peserta sangat antusias mencatat dan bertanya selama materi berlangsung. Jadi, kami harap ini dapat menjadi bekal mereka untuk bermedia secara cerdas dan bijak,” ujar Farrel selaku ketua pelaksana kampanye Creating Digital Savvy.
Seorang siswa kelas 12 SMK N 1 Semarang jurusan Broadcasting turut menyampaikan kesannya. “Menurut aku pribadi acaranya seru banget dan banyak belajar. Kedepannya, ketika membaca berita atau artikel itu memang harus baca semua, jangan hanya sepotong agar tidak menimbulkan hoax atau hate speech. Acaranya seru karena ada games-nya juga dan kakak-kakak panitianya asik banget, jadi aku enjoy,” ungkapnya.
Dengan adanya kampanye ini, mahasiswa Udinus berharap dapat mendorong generasi muda menjadi lebih kritis dan bijak dalam menerima serta menyebarkan informasi digital. Literasi digital tidak hanya tentang kemampuan membaca, tetapi juga memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara etis.
Penulis : Tim Savvy
Editor : Shazia Mirza
Dokumentasi : Tim Savvy