Debat kedua calon gubernur dan calon wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah yang berlangsung pada 10 November 2024 memaparkan diskusi mendalam mengenai visi misi dan strategi para kandidat dalam menangani isu-isu utama di wilayah Jawa Tengah, seperti kesenjangan ekonomi, lingkungan hidup, serta ketahanan pangan. Debat ini menjadi ajang bagi para kandidat untuk menyampaikan solusi konkret atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Jawa Tengah, sekaligus menegaskan komitmen mereka dalam memajukan provinsi ini. Pada debat kedua kali ini terdapat sub tema sebagai berikut :
- Investasi atau penanaman modal, perindustrian, perdagangan jasa, koperasi, UMKM, dan pemberdayaan desa.
- Pertanian, peternakan, kelautan, dan perikanan.
- Infrastruktur, pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan rakyat, pemerataan pembangunan wilayah dan pemukiman, perhubungan komunikasi dan informatika.
- Lingkungan hidup, perubahan iklim, dan penanggulangan bencana.
Debat kedua ini bertujuan sebagai sarana sosialisasi ide dan gagasan dari para kandidat calon, sehingga masyarakat Jawa Tengah dapat mengetahui apa yang ditawarkan oleh mereka untuk memajukan provinsi Jawa Tengah.
Pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan diusung oleh panelis-panelis sebagai berikut :
- Prof. Dr. Ani Purwanti, S.H., M.Hum. selaku Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.
- Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. selaku Rektor Universitas Diponegoro.
- Prof. Dr. H. Abdul Ghofur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo
- Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. IPU selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
- Prof. Dr. Slamet Rosyadi, S.Sos., M.Si. selaku Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jenderal Soedirman.
- Akhmad Syakir Kurnia, S.E., M.Si., PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
- Dr. Agus Riewanto, S.H., M.H. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Rangkaian acara debat publik ini terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1 pemaparan visi misi masing-masing calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah, lalu sesi 2 pendalaman visi misi dan program kerja, sesi 3 berisi sesi tanya jawab masing-masing kandidat, dan terakhir adalah sesi penutup.
SESI I
Pemaparan Visi Misi
Pasangan nomor urut 1, Andika-Hendi, menyoroti kemajuan signifikan Jawa Tengah, seperti kontribusi ekonomi terbesar keempat nasional dan peningkatan indeks ketahanan pangan. Andika menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang selaras dengan mitigasi kerusakan lingkungan.
Pasangan nomor urut 2, Luthfi-Yasin, mengusung visi “Jawa Tengah Maju Berkelanjutan,” melanjutkan prestasi pemerintahan sebelumnya dan mendukung petani, nelayan, serta UMKM, termasuk penghapusan utang sesuai kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Mereka memprioritaskan pendekatan “Ngopeni dan Nglakoni,” dengan mendukung UMKM lokal, membangun infrastruktur penggerak ekonomi, dan menjaga daya dukung lingkungan.
SESI II
Pendalaman Visi Misi oleh Calon Gubernur Jawa Tengah
Pada sesi pendalaman visi misi calon gubernur, Andhika, calon nomor urut satu, menyoroti masalah kesenjangan ekonomi antara desa dan kota yang disebabkan oleh kurangnya koneksi internet di desa, rendahnya literasi teknologi masyarakat, dan minimnya kerjasama dengan badan usaha. Sebagai solusi, ia berkomitmen menyediakan akses internet di setiap desa, mengadakan pelatihan teknologi bagi masyarakat desa, dan menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk mendukung pengembangan UMKM. Sementara itu, Luthfi, calon nomor urut dua, menekankan pengembangan ekonomi kreatif di desa melalui program “Kartu Zelenial,” yang bertujuan memberikan pelatihan kepada generasi muda. Program ini akan dilaksanakan di rumah kreatif yang nantinya akan dibangun di setiap kecamatan.
Dalam subtema lingkungan hidup dan penanggulangan bencana, Luthfi menawarkan beberapa langkah, termasuk penggunaan aplikasi “Jateng Ngopeni” sebagai sistem deteksi dini, program “Desa Tangguh Bencana” untuk melatih masyarakat dalam kesiapsiagaan, revitalisasi embung untuk mencegah kekeringan, dan rehabilitasi hutan untuk mengurangi risiko banjir. Selain itu, ia mengusulkan pendidikan perubahan iklim, penguatan kapasitas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan program “Sekolah Aman Bencana”. Andhika, di sisi lain, menyoroti pentingnya regulasi dengan sanksi tegas terhadap pelaku kerusakan lingkungan guna mencegah bencana yang disebabkan oleh ulah manusia.
Pendalaman Visi Misi oleh Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah
Dalam pendalaman visi misi calon wakil gubernur, Taj Yasin, calon nomor urut dua, memaparkan strateginya untuk mengimplementasikan konsep ekonomi hijau. Ia berkomitmen memberikan insentif bagi investor yang menerapkan prinsip ramah lingkungan serta mendorong penggunaan energi terbarukan seperti biogas, energi surya, dan hidro di industri. Ia juga menekankan perlunya menjaga tata ruang yang baik dan penegakan perda.
Hendi, calon nomor urut satu, memberikan tanggapan terkait tantangan di sektor pertanian akibat perubahan iklim. Ia menawarkan program “Kenaikan kelas petani dan nelayan” dengan fokus pada perbaikan waduk dan embung, riset untuk menghasilkan benih unggul dengan masa panen pendek, perbaikan tata kelola pupuk, dan pembangunan irigasi. Hendi juga berkomitmen membantu petani dengan lahan lebih dari ½ hektar dalam meningkatkan produktivitas.
Yasin menambahkan bahwa penghapusan kartu tani yang tidak tepat sasaran menjadi prioritas untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan.
SESI III
Pertanyaan dari Paslon 1 ke Paslon 2
Pertanyaan dari paslon nomor urut satu disampaikan oleh Andhika yang menanyakan bagaimana strategi paslon nomor urut 2 untuk membuat para generasi muda memiliki partisipasi yang tinggi untuk terjun ke bidang pertanian.
Luthfi sebagai paslon nomor urut 2 menjawab bahwasanya RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Provinsi Jawa Tengah mengamanatkan terkait lumbung padi pangan nasional, sehingga pertanian adalah sektor yang sangat penting. Oleh karena itu, mereka menawarkan program berupa Kartu Zelenial. Kartu Zelenial ini merupakan sebuah program pelatihan atau workshop yang bertujuan untuk membangkitkan semangat para petani milenial. Nantinya, mereka juga akan melakukan program pengembangan untuk menciptakan satu produk unggulan para petani milenial pada masing-masing desa.
Andhika sebagai paslon 1 menambahkan bahwasanya mereka akan menawarkan beberapa hal insentif baik pengurangan pajak retribusi maupun perizinan pada usaha yang melibatkan generasi milenial dalam bidang pertanian dengan harapan menjadi semangat acuan bagi para generasi milenial.
Pertanyaan Dari Paslon 2 ke Paslon 1
Selanjutnya, Luthfi sebagai paslon nomor urut 2 memaparkan bahwa terdapat beberapa hal yang harus di eksplorasi di Jawa Tengah, salah satunya yaitu kemiskinan. Angka kemiskinan di Jawa Tengah menunjukkan data sebesar 10,47% sehingga perlunya ekspansi yang berakibat kepada pemerataan pembangunan. Ia menanyakan bagaimana pandangan paslon nomor urut 1 terkait hal tersebut dan solusi yang akan ditawarkan mengenai hal tersebut.
Hendi merangkum jawaban dari Andhika bahwasanya mereka akan mengatasi kemiskinan dengan cara membuat masyarakat usia produktif mempunyai pendapatan dengan cara mempercepat izin tanpa adanya pungli dan mengembangkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang dananya akan didukung oleh pemerintah.
Luthfi dari paslon 2 menambahkan bahwasanya mereka akan menawarkan program mengenai hal tersebut melalui pemberian subsidi pangan yang murah dan tepat sasaran yang dimana tempatnya yaitu di tempat perkumpulan masyarakat miskin ekstrim, memberikan sekolah gratis bagi siswa SMA yang putus sekolah, dan memberikan layanan kesehatan gratis sekaligus meningkatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Penulis : Dinar Emilia
Editor : Shazia Mirza
Sumber berita : Youtube KPU Jateng
Sumber gambar : Youtube KPU Jateng, detik.com