Pada pemaparan visi-misi calon gubernur Jawa Tengah sesi satu yaitu pasangan Andika-Hendi menyebutkan bahwasanya para gubernur Jawa Tengah terdahulu tentunya telah berusaha memperbaiki kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah dengan tantangan dan juga pencapaiannya masing-masing. Andika memaparkan beberapa point yang menyatakan bahwasanya indeks demokrasi Indonesia khususnya Jawa Tengah menurun selama 3 tahun terakhir ini dengan menurunnya 7 dari 10 indikator yang ada. Indikator-indikator yang disebutkan oleh Andika tersebut antara lain adalah pelayanan publik, demokrasi, maupun efisiensi perekonomian Jawa Tengah.
Pemaparan yang Andika sampaikan tersebut dibuktikan dengan data yang disebutkannya pada bidang pendidikan. Data yang disebutkan Andika tersebut yakni kesenjangan lama pendidikan yang menonjol antara kota dengan kabupaten yang dimana rata-rata lama pendidikan di kota yaitu 11,5 tahun sementara kabupaten rata-rata lama pendidikannya hanya 6,4 tahun saja. Andika juga menyebutkan “Hal tersebut tentunya sangat penting karena dihadapkan oleh SDGs yang dimana goals pertama yaitu no poverty (tidak ada kemiskinan) masih berat karena masyarakat Jawa Tengah yang tercatat miskin sebanyak 10,7% yang dimana harus bisa ditekan sampai angkat 0% jika ingin mengawal sampai 2029 karena diharapkan target tersebut bisa tercapai di 2030”. SDGs yang telah disebutkan oleh Andika merupaka Andika-Hendi ingin mewujudkan Jawa Tengah yang lebih akuntabel dan transparan sehingga mereka siap memberikan gagasan dan menerima kritikan akan perbaikan konsep yang telah mereka rancang.
Di Dalam pemaparan visi misi calon gubernur Jawa Tengah sesi kedua yaitu pasangan Luthfi-Yasin mengatakan “Visi kami adalah Jawa Tengah maju berkelanjutan menuju Indonesia emas 2045”. Penjabaran dari visi misi tersebut, kemajuan Jawa Tengah adalah tujuan bersama sedangkan Indonesia emas 2045 adalah tujuan pemerintah pusat, dimana jika kedua hal tersebut digabungkan akan membentuk satu tujuan. Tujuan tersebut dapat berhasil apabila semua komponen terintegrasi untuk membangun Jawa Tengah, seperti kolaborasi antara akademisi, warga, antar umat beragama, dan pemerintah kota/kabupaten dengan pemerintah pusat.
Luthfi juga menyatakan bahwa untuk mencapai visi misi tersebut, memerlukan adanya tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik dengan ditunjang adanya kepemimpinan yang merakyat. “Oleh karena itu kami menggunakan slogan ngopeni dan nglakoni” ujar Luthfi. Ngopeni yang dimaksud oleh Luthfi tersebut yaitu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat seperti yang dicontohkan oleh Presiden ketujuh Indonesia, Ir. H. Joko Widodo yaitu dekat, memahami, dan melayani rakyat. Sedangkan nglakoni memiliki arti dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat, selalu tau apa penderitaan masyarakat seperti yang dicontohkan Presiden kita sekarang, Prabowo Subianto yaitu menyelesaikan masalah yang ada pada rakyat, dan juga membela rakyat.
Pendalaman daripada visi-misi yang sudah dipaparkan oleh calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah 2024 ini dilakukan melalui sesi pertanyaan. Sesi pertanyaan atau debat ini memiliki tema yaitu “Tata Kelola Pemerintahan Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Transparan dan Akuntabel” yang dimana terdapat sub tema:
- Kepemimpinan, tata hubungan pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota serta reformasi birokrasi clean and good governance.
- Pelayanan publik
- Keterbukaan informasi publik
- Penegakkan peraturan daerah
Undian pertanyaan pertama diambil oleh calon gubernur Jawa tengah nomor urut 2 (Luthfi) :
Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam RPJPD 2025-2045 adalah mewujudkan tujuan-tujuan SDGs pada tahun 2030 yang dimana salah satu isu yang perlu mendapatkan perhatian dalam SDGs yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan. Pertanyaannya, jika anda terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah apa yang akan anda lakukan dengan membangun kemitraan dengan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, dan sektor private?.
Luthfi mengatakan bahwasanya mereka akan memprioritaskan bagaimana cara mempunyai layanan dasar infrastruktur demi menunjang SDGs sebagaimana dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Adapun layanan infrastruktur yang disebutkan Luthfi yaitu sebagai berikut :
- Karena Jawa Tengah terdapat 1,8 juta rumah kurang layak huni, sehingga mereka akan memastikan pemberian peningkatan 1 kartu keluarga 1 rumah layak huni.
- Karena Jawa Tengah mempunyai kebutuhan air minum sebanyak 14%, sehingga mereka akan memanfaatkan PDAM dengan merubah air asin menjadi air tawar guna mengurangi resapan air tanah.
- Karena Jawa Tengah masih kurang sanitasi dasar hampir 14% lebih, sehingga mereka akan penuhi sanitasi dasar tersebut yaitu jambanisasi.
- Sebagaimana program pemerintah terkait makan bergizi gratis, maka pemerintah provinsi akan menunjang subsidi murah tersebut.
Luthfi juga menambahkan terkait partnership yang ada pada SDGs goals 17, mereka akan mengadakan integrasi dengan pemerintah pusat, kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan desa dengan goals menarik kementrian lembaga untuk membangun Jawa Tengah agar lebih makmur sebagaimana contohnya KIB di Kendal. Serta mereka harus mengajak para pengusaha dengan GSR yang dimiliki pemerintah provinsi untuk ikut serta membangun Jawa Tengah.
Undian kedua diambil oleh calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 (Andika) :
Nilai indeks pelayanan publik atau IPP Jawa Tengah tahun 2024 di angka 4,41 berada diatas rata-rata nasional 3,99. Indikator ini membaik dari tahun 2023, namun demikian dokumen RPJPD 2025-2025 menyebutkan bahwa pelayanan publik Jawa Tengah masih menghadapi masalah yang berkaitan dengan belum optimalnya kualitas layanan, kapasitas institusi yang belum maksimal, keterbatasan sistem informasi, belum meratanya kualitas sumber daya aparatur, rendahnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, pengawasan pelayanan publik, serta terbatasnya inovasi dan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi pelayanan. Pertanyaannya, jika anda terpilih maka strategi apa yang akan anda tempuh untuk mengatasi masalah dalam pelayanan publik tersebut?.
Andika menjawab bahwasanya apabila mereka terpilih maka akan melakukan cara sebagai berikut :
- Meningkatkan penilaian integritas oleh KPK yang dimana harus memastikan bahwasanya para pelayan publik memahami betul apa yang diinginkan atau apa yang dinilai oleh KPK dalam penilaian integritasnya
- Memastikan pendorongan perekonomian agar efisien dengan memberikan layanan secepat mungkin sehingga para pelaku usaha bisa bekerja dengan efisien dan cepat.
- Memberikan reward atau penghargaan kepada para pekerja jujur karena mereka telah melakukan pekerjaan dengan jujur, mempunyai idealisme, dan menginginkan kerja maksimal.
Yang dimana pada kali ini, argumen Andika dikuatkan oleh calon gubernur nomor urut 2 yaitu Luthfi yaitu dengan menciptakan rumah gubernur sebagai rumah rakyat. Hal tersebut dimaksudkan rakyat berhak mendapatkan informasi pelayanan publik sebagaimana yang sudah diatur pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.
Undian pertanyaan ketiga diambil oleh calon wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 (Hendi) :
Pembentukan kabinet merah-putih yang terdiri dari 48 kementrian termasuk 21 kementrian baru hasil pemecahan dari 9 kementrian lama menuntut adaptasi yang cepat dari pemerintah daerah termasuk pemerintah provinsi Jawa Tengah. Hal ini menuntut SOTK (susunan organisasi tata kerja) baik dari segi struktur maupun fungsi guna memastikan organisasi pemerintah daerah koheren dengan pemerintah pusat. Dalam menghadapi struktur pemerintah pusat tersebut, strategi apa yang akan anda jalankan agar kebijakan provinsi dapat segera beradaptasi dengan kementerian yang baru sehingga tertib secara administratif sekaligus juga tetap menjamin efektivitas pemerintahan?
Jawaban dari Hendi,
“kami melihat pemerintahannya berubah total sehingga harus ada adaptasi baru, sehingga perlu penyesuaian di tingkat level provinsi, menurut kami apa yang menjadi keputusan pemerintah pusat harus kami jalankan karena kita adalah kepanjangan dari pemerintah pusat sehingga apabila terpilih maka akan menerapkan miskin struktur kaya manfaat. Maksudnya disini selama belum ada aturan mengenai SOTK maka tidak serta merta mengikuti SOTK pusat, akan tetapi tetap menjalankan apa yang sudah menjadi keputusan dari pemerintah pusat”
Undian pertanyaan keempat diambil oleh calon wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 (Yasin) :
Kapasitas institusi merupakan salah satu pilar utama dalam indeks daya saing daerah (ADSD) yang mencerminkan kualitas tata kelola dan kepemimpinan di suatu daerah. Pada tahun 2023 Jawa Tengah dicatat capaian kapasitas institusi sebanyak 4,49 lebih baik dari angka nasional 4,30 namun masih ada tantangan serius terutama pada indikator pungutan liar atau pungli yang angkanya adalah 4,96 lebih tinggi dari angka nasional 4,77. Pungli tidak hanya merusak integritas lembaga publik tetapi juga menghambat daya saing, dan juga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pertanyaannya, inovasi kebijakan publik apa yang akan anda terapkan untuk memberantas pungli secara sistematis dan menciptakan perubahan nyata dalam meningkatkan integritas institusi serta daya saing daerah.
Yasin menjawab bahwasanya perlunya implementasi terhadap penunjangan publik dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk manajemen data yang tentunya lebih efisien, aman, dan transparan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pelayanan Publik.
Selain pertanyaan-pertanyaan dari undian yang sudah disiapkan, terdapat juga pertanyaa-pertanyaan langsung dari masing-masing calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah tersebut, sebagaimana point point pertanyaan tersebut sudah dirangkum seperti yang tertuang berikut ini :
1. Desa Paling Timur
Calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 yaitu Luthfi bertanya kepada calon gubernur nomor urut 1 yaitu andika mengenai point tata kelola kepemimpinan terhadap wilayah Jawa Tengah yang ada paling timur. Andika menawarkan solusi berupa peningkatan akses internet sedangkan wilayah timur yang dibahas oleh Luthfi tersebut berkaitan dengan mata pencahariannya yaitu nelayan yang dimana masalahnya adalah pendangkalan muara, mahalnya harga solar, dan juga murahnya harga ikan. Luthfi mengatakan “Ini masalah dari ujung yang harus kita ketahui sebagai pemimpin. Konsep ini nantinya akan dilaksanakan bahwasanya pimpinan itu tidak perlu hebat tetapi bermanfaat bagi orang lain”.
2. Pungli ASN
Calon wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 yaitu Yasin mengusulkan bahwasanya pelayanan digital melalui aplikasi ngopeni yang dimana pelayanan tersebut diharapkan lebih efisien, aman, dan transparan dan juga mengefektifkan pengawasan melalui Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP). Hendi sebagai calon wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut satu menanggapi hal tersebut dengan menyebutkan fakta bahwasanya salah satu faktor pungli adalah minimnya pendapatan ASN.
3. Akses Internet
Pasangan nomor urut 1 (Andika-Hend) menyatakan bahwasanya pemerintah perlu turun tangan terkait penambahan akses masyararakat terhadap internet, akan tetapi Luthfi menyoroti terkait keamanan siber. Luthfi menyatakan bahwasanya akses internet cepat memang perlu tetapi lebih penting soal keamanan masyarakat sehingga Luthfi ingin adanya pelatihan untuk masyarakat pedesaan terkait keamanan siber dengan melakukan kerjasama juga dengan polisi untuk melatih masyarakat mencegah kebocoran data.
Dari debat calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah ini, kita dapat melihat bahwasanya terdapat program kerja bagus yang sudah disiapkan oleh masing-masing calon. Hal tentunya diharapkan terjalankan sebagai semestinya apabila terpilih, bukan hanya omong kosong atau janji-janji belaka. Dari program-program tersebut terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga harus ada evaluasi lagi terhadap kelemahan yang sudah disampaikan agar nantinya apabila terpilih program tersebut sudah disempurnakan terlebih dahulu.
Penulis: Dinar Emilia
Editor: Cantika Caramina
Dokumentasi: detik.com