Ramadhan tak hanya menjadi waktu beribadah bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, tetapi juga momen untuk menikmati kelezatan melalui kuliner. Salah satu cara mengenang momen indah Ramadan di kampung halaman adalah lewat kuliner khasnya. Hal ini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Ramadan di berbagai daerah, termasuk di Kota Tegal.
Tegal, kota yang kaya akan keunikan kuliner, menawarkan hidangan-hidangan tradisional yang tak hanya memikat hati tetapi juga lidah. Berikut beberapa kuliner khas Ramadhan dari Tegal yang wajib dicoba:
1. Tahu Aci dan Tahu Pletok
Tahu Aci dan Tahu Pletok adalah hidangan yang terbuat dari tahu dan tepung aci. Keduanya memiliki perbedaan dalam tekstur dan proses pembuatannya. Tahu Aci terdiri dari tahu kuning dengan adonan tepung aci di atasnya, sedangkan Tahu Pletok memiliki tekstur yang lebih garing karena digoreng lebih lama. Hidangan ini nikmat disantap selagi hangat, bisa ditambahkan cabai rawit untuk sensasi pedas.
Dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan, kalian dapat mencoba membuatnya di rumah untuk sahur dan berbuka puasa. Tahu aci dan tahu pletok juga dapat kalian jumpai di Semarang, seperti Tahu Aci Mutiara, Tahu Aci Bang Ahmad, dan Tahu Aci & Tahu Pletok Khas Tegal.
2.
Kupat Glabed
Kupat Glabed terdiri dari ketupat dan kuah kuning ‘glabed’. Tekstur kuah yang kental menyerupai sup krim memberikan cita rasa yang unik. Hidangan ini mirip dengan opor ayam tetapi dengan tekstur kuah yang lebih kental. Kupat Glabed bisa ditemukan di sentral pedagang Kupat Glabed di Kecamatan Randugunting.
3.
Puli
Puli merupakan jajanan tradisional dari beras ketan yang direbus dan dihaluskan dengan cara ditumbuk, berbentuk bulat dan dibaluri gula merah. Kue ini kemudian dikukus hingga matang, menghasilkan tekstur kenyal yang lezat. Jajanan khas wilayah Pemalang, Tegal, dan sekitarnya ini hanya ada saat bulan ramadan. Puli akan sangat jarang dijumpai ketika hari biasa. Sekarang, puli menjadi makanan yang sudah mulai jarang ditemukan, hanya satu atau dua pedagang yang masih menjual jajanan ini.
Biasanya puli dapat disantap saat berbuka puasa karena para pedagang menjualnya di waktu ngabuburit atau sore hari.
4. Kue Alu-Alu
Alu-Alu adalah kue dari beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang seperti lontong dan disajikan dengan parutan kelapa yang dilumuri merata pada bagian luar, membuat rasa menjadi lebih nikmat. Makanan ini juga tidak tahan lama karena teksturnya lembut dan dibalut dengan kelapa. Meskipun jarang ditemui saat ini, alu-alu tetap menjadi salah satu hidangan tradisional yang patut dicoba di Tegal.
5. Sega Ponggol Setan
Sega ponggol khas Tegal ini disajikan dengan cara unik yaitu dibungkus menggunakan daun pisang. Pada dasarnya Sega Ponggol sekadar sama seperti nasi bungkus lainnya. Namun, keistimewaan makanan ini terletak pada kenikmatan rasa khas Tegal.
Makanan ini mendapat julukan ‘Setan’ karena disajikan dengan nasi panas dan pedasnya lauk yang tersajikan, serta kata ‘Setan’ merujuk pada setan yang konon hanya muncul di waktu malam, sama halnya Ponggol Setan awalnya hanya dijual di malam hari. Orang Tegal menyantap Sega Ponggol tidak hanya pada pagi hari, tapi juga di saat sore bahkan tengah malam. Oleh karena itu, kalian juga dapat memakannya di saat sahur maupun berbuka puasa.
Ada beberapa kedai makanan di Tegal yang menyajikan Sega Ponggol Setan di antaranya, Ponggol Setan Ibu Kusniroh di Kejambon, Kota Tegal, Sega Ponggol Balapulang, Kab. Tegal, dan ada juga ponggol jati yang makanannya sangat menggoda, memiliki sensasi pedas, yaitu Ponggol Jati Bu Ipeh Slawi, Kab. Tegal.
Jika kamu berkesempatan berkunjung ke Tegal, jangan lewatkan untuk mencicipi kelezatan Sega Ponggol Setan.
Nah, itu dia beberapa menu kuliner Ramadan khas Tegal yang patut kalian coba. Apakah tertarik mencobanya? Selamat mencobanya dan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1445 Hijriah
Penulis: Aiska Muti Salsabila
Editor: Yiyis Juni S