Rumah produksi film Sinemaku Pictures gagasan Prilly Latuconsina dan Umay Shahab sedang menjadi sorotan baru-baru ini. Pasalnya, pada gelaran Sinemaku Day 2024 di Jakarta Selatan lalu mereka mengumumkan ada 3 judul film sekaligus yang akan dirilis pada 2024.
Sinemaku Day 2024 digelar sebagai ajang apresiasi dan pengenalan untuk semua pihak yang terlibat dan menjadi bukti komitmen Sinemaku Pictures untuk turut memajukan industri kreatif perfilman Indonesia. Terkenal dengan produksi genre dramanya yang menyentuh hati, kali ini Sinemaku Pictures mencoba menggarap skrip semi komedi dan film horror pertamanya dalam project ini.
Tiga judul film yang akan tayang pada 2024 di antaranya adalah Temurun, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, dan Perayaan Mati Rasa. Ketiga film ini melibatkan sineas dan talenta muda Indonesia untuk memberikan kesempatan bagi mereka berkolaborasi, berkarya bersama, dan berkreatifitas memberikan warna baru pada dunia perfilman.
Inarah Syarafina dipercaya sebagai sutradara film horror perdana Sinemaku Pictures, menggandeng Bryan Domani dan Yasamin Jasem sebagai bintang utamanya untuk film Temurun. Prilly Latuconsina membintangi filmnya yang ber-genre komedi, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis yang disutradarai oleh Reka Wijaya. Film ini kolaborasi antara Umay Shahab dan Iqbaal Ramadhan sebagai pemain sekaligus sutradara dan produser di balik layar film Perayaan Mati Rasa.
“Film Sinemaku Pictures tahun ini akan mencoba lebih berani mengeksplor genre dan cerita,” ungkap Prilly dan Umay yang berusaha semaksimal mungkin agar film ini bisa segera dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini jelas mendapatkan dukungan besar dari masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi penonton setia film produksi Indonesia. Apalagi, Sinemaku Pictures telah membuktikan eksistensi mereka dalam sejumlah penghargaan yang berhasil diraih sebelumnya, dedikasi dan kolaborasi para talenta muda di industri film Indonesia tidak hanya menciptakan hiburan semata, tetapi juga merangkap peran sebagai pembentuk budaya dan seni melalui medium sinema.
Penulis: Cantika Caramina Gusma
Sumber: kincir.com
Editor: Rahma Fadila Rahayu