Hai kenalin namaku Yohana Teresa Pujiono Putri, sering dipanggil Yohan. Saya merupakan salah satu umat Nasrani yang ada di Semarang. Tepat pada hari ini adalah Hari Raya Natal, dimana setiap tahunnya saya selalu melakukan ibadah Natal bersama orang tercinta. Saya juga salah satu mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro.
Natal selalu menjadi momen yang penuh sukacita dan kehangatan bagi keluarga saya. Tradisi perayaan Natal di keluarga kami diisi dengan senang, menghargai, dan menghadirkan kebahagiaan, seiring dengan kehadiran Yesus Kristus yang dilambangkan oleh Natal. Setiap tahun, kami merayakan Natal dengan penuh semangat, membawa keberkahan dan rasa syukur.
Hidangan khas Natal yang selalu menghiasi meja makan kami adalah kue kering, terutama cookies dan kue salju yang lezat. Momen bersama keluarga sambil menikmati hidangan istimewa ini menjadi tradisi yang tak terpisahkan.
Setiap malam kudus, kami memiliki tradisi khusus yang melibatkan ibadah dan refleksi. Kami berkumpul untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus dengan doa, puji-pujian, dan pemutaran musik khas Natal. Suasana malam kudus menjadi momen yang sangat sakral dan memberikan rasa kehangatan spiritual bagi seluruh keluarga.
Dalam merayakan Natal, kami juga memadukan elemen kebudayaan dan tradisi khas daerah. Bahasa daerah seperti Jawa dan Batak kadang-kadang terdengar dalam doa dan nyanyian selama perayaan. Hal ini menambah warna lokal dalam perayaan kami.
Momen Natal favorit saya adalah ketika kami mengambil foto di bawah pohon Natal yang penuh hiasan. Foto ini menjadi kenang-kenangan indah yang mengabadikan kebersamaan keluarga selama perayaan.
Kenangan Natal yang paling berkesan bagi saya adalah saat saya menjadi bagian dari tim pelayanan gereja, bermain tamborin, dan memandu jemaat dalam pelayanan Natal. Pengalaman tersebut memberikan kebahagiaan dan kepuasan spiritual yang mendalam.
Dalam menghias rumah selama musim Natal, kami senang menggunakan lampu-lampu berwarna dan rumbai-rumbai yang menciptakan suasana hangat dan penuh cahaya di rumah.
Harapan dan tradisi yang kami harapkan akan diwariskan kepada generasi berikutnya adalah menjadikan diri sebagai terang dan garam dunia, hidup untuk kemuliaan Tuhan. Kami berharap nilai-nilai kebersamaan, rasa syukur, dan cinta sesama tetap terjaga dalam keluarga kami.
Meskipun terjadi perubahan dan adaptasi selama masa pandemi COVID-19, kami tetap mempertahankan esensi Natal dengan menggelar pelayanan gereja secara offline dengan tim pelayanan yang terbatas.
Melalui perbedaan bahasa dan budaya, perayaan Natal di tempat tinggal kami tetap memiliki nuansa kebersamaan dan kehangatan yang unik. Suasana Natal yang penuh cinta dan damai selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan dan dirayakan dengan penuh sukacita setiap tahunnya.
Penulis: Muhammad Kurniawan
Sumber gambar: Dokumentasi dari Yohan
Editor: Rahma Fadila Rahayu