Debat calon presiden (capres) pertama yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari Selasa, 12 Desember 2023 di Gedung KPU, Jakarta ini sukses menyita perhatian seluruh rakyat Indonesia karena terjadinya debat kusir dan beberapa kesalahan calon presiden selama mendapatkan mandat menjadi pemerintah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak semakin yakin untuk memilih pilihan mereka, namun sebaliknya, mereka menjadi ragu dan tidak yakin dengan pilihan mereka. Bagaimana alur debat capres pertama tersebut yang dapat mengubah pemikiran para warga negara Indonesia?
Debat capres pertama ini tersusun atas enam segmen. Segmen pertama adalah penyampaian visi misi dari masing-masing calon presiden. Visi misi tersebut disampaikan oleh calon presiden dengan urut dari calon pertama, lalu kedua, dan ketiga. Selanjutnya, terdapat segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang telah disusun oleh panelis dan sudah diberikan kepada masing-masing calon presiden sepekan sebelum debat. Pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki enam sub tema, yaitu hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik, serta penanganan disinformasi dan kerukunan warga.
Pertanyaan pertama adalah tentang HAM, yaitu tentang strategi yang akan disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM dan konflik di Papua secara komprehensif. Lalu, pertanyaan kedua adalah tentang pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik, yaitu program strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berkeadilan.
Selanjutnya, pertanyaan ketiga adalah tentang disinformasi dan kerukunan warga, yaitu kebijakan untuk melindungi warga negara dan memperkuat toleransi dalam masyarakat Indonesia yang majemuk. Untuk pertanyaan keempat adalah tentang pemberantasan korupsi, yaitu trobosan apa yang akan dilakukan untuk menimbulkan efek jera bagi para pelaku korupsi sekaligus mengamankan aset negara yang dikorupsi.
Lalu, pertanyaan kelima adalah kebijakan apa yang akan dilakukan untuk melakukan pembenahan tata kelola partai politik. Untuk pertanyaan terakhir, adalah tentang hukum, yaitu setuju atau tidak dan alasan jika kekuasaan kehakiman saat ini cenderung diintervensi oleh cabang kekuasaan lainnya. Pada sesi menjawab pertanyaan ini, Ganjar menanyakan terkait pelanggaran etik hakim Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu. Namun, moderator segera memutus pertanyaan itu dan menjelaskan bahwa tidak ada pertanyaan tetapi hanya tanggapan.
Pada segmen keempat dan kelima, masing-masing calon presiden melemparkan pertanyaan kepada calon lainnya, dan melakukan debat antarkandidat atas pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Pertanyaan diawali oleh Anies tentang perasaan Prabowo terkait pelanggaran etika berat oleh MK tentang pencalonan presiden dan wakil presiden. Pertanyaan kedua adalah dari Prabowo untuk Ganjar yang menanyakan bagaimana cara mengatasi pengangguran yang masih banyak, terutama para lulusan sekolah. Kemudian, pertanyaan ketiga dari Ganjar untuk Anies, yakni terkait pendapat Anies tentang impian besar anak muda di ibukota namun akan dipindahkan ke IKN (Ibu Kota Negara).
Terakhir, KPU memberikan waktu kepada masing-masing calon presiden untuk memberi pertanyaan penutup. Pertanyaan pertama yaitu dari Prabowo untuk Anies tentang anggaran 80T dari pemerintah untuk mengurangi polusi di DKI Jakarta. Lalu, pertanyaan kedua adalah dari Ganjar untuk Prabowo tentang kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. “Pertanyaan saya ada dua, jika bapak ada di situ apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Kedua adalah apakah bapak bisa membantu ibu-ibu di luar sana untuk menemukan kuburnya yang hilang agar mereka bisa berziarah?”
Terakhir adalah pertanyaan dari Anies untuk Ganjar, yaitu tentang Peristiwa Kanjuruhan dan Peristiwa Kilometer 50, “Saya ingin tanya posisi Pak Ganjar di dalam dua peristiwa ini”.Pertanyaan tersebut menjelaskan banyak hal yang juga menjawab pertanyaan publik tentang keadaan-keadaan yang dijanjikan oleh para calon presiden. Alur debat capres ini juga telah membuka mata para rakyat Indonesia tentang masalah-masalah yang telah terjadi serta penyelesaian yang mereka lakukan selama ketiga capres tersebut masih menjabat sebagai gubernur dan menteri. Acara ini ditutup oleh pernyataan pamungkas oleh masing-masing capres.
Penulis : Shazia Mirza
Editor : Aninda Ratna Ghifarani
Sumber : infopublik.id, antaranews.com