Telah berlangsung Eksibisi Catur Cerdas Kampus Udinus pada hari Rabu, 14 Desember 2022 bertempat di Gedung E lantai 3 Udinus Semarang. Eksibisi ini dihadiri oleh sejumlah pelajar SMA/SMK Kota Semarang, atlet catur, dan PERCASI.
Dalam eksibisi ini, sejumlah atlet catur bertanding melawan Robot Catur Kampus Udinus (ROCAKU). ROCAKU merupakan robot catur pertama di Indonesia yang dibuat oleh kolaborasi dengan dosen Udinus bersama mahasiswa yang tergabung dalam Udinus Robotic Club (URC). ROCAKU dinilai mempunyai kecerdasan setara Grand Master Internasional. Bahkan dari awal peluncuran November lalu sampai saat ini, belum ada yang bisa mengalahkannya.
Kegiatan Eksibisi Catur Cerdas Kampus Udinus dipelopori oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Udinus, Dr. Kusni Ingsih, M.M bersama mahasiswa Udinus yang diawali dengan sambutan oleh Ketua Tim Pengembang Dr.Ahmad Zainul Fanani S.Si M.kom, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Dr. Guruh Fajar Shidik, S.Kom., M.Cs, dan Koordinator Bidang 6 Semarang PERCASI Jateng Kriswanto.
Kriswanto selaku Koordinator Bidang 6 Semarang PERCASI Jateng memilih Grand Master Novendra untuk mencoba bertanding dengan ROCAKU. Jika ROCAKU bisa dikalahkan, hal itu bisa menjadi evaluasi bagi ROCAKU.
“ROCAKU ini sangat luar biasa karena belum ada yang bisa mengalahkan, sehingga saya meminta Mas Novendra untuk menerima tantangan ini dan jika bisa mengalahkannya dapat ditemukan mana yang harus dikaji dan apa yang harus dievaluasi,” cakapnya (14/12/2022).
Cathlin, siswi SMA Theresiana Semarang yang merupakan atlet catur Jawa Tengah dan Grand Master Novendra hadir untuk bertanding catur dengan ROCAKU yang dibekali kecerdasan buatan.
Pertandingan Cathlin dengan ROCAKU menjadi pengalaman pertama Cathlin bertanding dengan robot catur. Meskipun begitu, Cathlin bermain secara teoritis sehingga membuatnya bertahan cukup lama saat bertanding dengan ROCAKU. Sayangnya, Cathlin tak dapat mengalahkan ROCAKU.
“Deg-degan, sih, nggak ada persiapan khusus,” kata Cathlin setelah pertandingan.
Pertandingan ROCAKU melawan Grand Master Novendra tidak kalah sengit. Bahkan pertandingan itu berlangsung dua kali. Selama dua kali itu juga Sang Grand Master Nasional dikalahkan berturut-turut oleh ROCAKU.
Menurut Novendra, lebih susah melawan robot ketimbang manusia dalam bermain catur.
“Lebih susah lawan robot, sih, jelas. Jauh lebih susah lawan robot daripada manusia. Manusia kan punya hati, ya. Jadi ada perasaan takut, capek, kalau robot kan nggak ada,” ungkap Novendra.
Grand Master Novendra menilai ROCAKU memiliki tingkat keakuratan dan kalkulasi yang baik dalam pemrogramannya. Novendra ingin melawan ROCAKU, jika ada kesempatan lagi.
“Pengen coba lagi, sih. Kalau aku datang lagi, mungkin lebih gampang lagi ngalahinnya,” ucap Novendra.
Novendra juga mengungkap harapannya untuk dunia percaturan Indonesia ke depannya. “Semoga generasi selanjutnya semakin maju dan lebih dari generasi sebelumnya,” tutur Sang Grand Master.
Kedepannya, ROCAKU akan terus dikembangkan dan diproduksi secara massal, agar dapat menjalin kemitraan dengan UKM Catur dan PERCASI Jawa Tengah ataupun Kota Semarang.
Jika ROCAKU sudah benar-benar sempurna, hal ini akan mendorong kemajuan percaturan yang ada di Indonesia. Salah satu caranya adalah mengeksibisi dengan Grand Master Nasional sebelum nantinya bertanding dengan Grand Master Internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr.Ahmad Zainul Fanani S.Si M.Kom selaku Ketua Tim Pengembang ROCAKU.
“Pak Rektor punya mimpi bahwa ROCAKU ini nanti harus bertanding nasional artinya dengan Grand Master-Grand Master Nasional, sebelum ke Internasional. Harapannya ROCAKU dapat diproduksi secara massal sehingga dapat membantu dunia percaturan yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Penulis: Ika Safira & M. Kurniawan
Foto: Dokumentasi Wartadinus
Editor: Mayang Luh Jinggan