Pertengahan tahun biasanya identik dengan yang namanya Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau biasa disebut Ospek. Ospek ini secara umum dibagi menjadi 3 jenis yaitu Ospek universitas, fakultas, dan jurusan. Tujuan dari diadakannya ospek ini adalah untuk memperkenalkan kampus lebih dalam lagi kepada mahasiswa barunya.
Di sosial media sekarang, banyak sekali berita atau artikel yang sedang membahas ospek di beberapa kampus yang sudah melaksanakan pengenalan kampusnya. Kegiatan yang dilakukan juga tentunya bermacam-macam setiap kampusnya. Mulai dari melakukan pengenalan kampus hingga ke pengenalan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan diakhiri dengan makrab atau malam keakraban.
Namun, yang menjadi pembicaraan di sosial media adalah senior yang memarahi junior (adik tingkat/maba) dengan kata-kata yang tidak enak didengar. Video tersebut berasal dari sebuah akun di platform twitter yang tiba-tiba ramai menjadi perbincangan netizen Indonesia terutama para mahasiswa. Banyak sekali pro dan kontra yang bermunculan di kolom komentar ataupun quote retweet. Banyak yang berspekulasi bahwa senior yang memarahi juniornya dengan nada tinggi tersebut merupakan ajang balas dendam dari apa yang pernah dilalui dirinya di masa lalu. Selain itu ada juga yang mengatakan hal tersebut terjadi karena faktor pembentukan mental pada mahasiswa baru.
Selain kegiatan ospek di atas, ada juga beberapa universitas yang kegiatannya sangat ramah dan mengasyikkan seperti mengundang guest star dari angkatan sebelumnya yang sempat viral di media sosial dengan sebutan “imroatus”. Banyak sekali yang menonton video seorang imroatus di berbagai platform media sosial karena tingkahnya yang mengundang gelak tawa dari netizen. Hal tersebut tentunya mendapat respon positif dari netizen dan membuat kampus yang bersangkutan semakin viral. Contoh lainnya adalah ada beberapa kampus yang mengadakan ospek dengan tertib serta mengayomi mahasiswa barunya dengan sikap selayaknya senior dan junior.
SDM di kampus sebenarnya sangat berpengaruh bagi mahasiswanya agar menggambarkan lingkungan yang baik. Namun, jika dilihat dari fenomena sosial yang ada, SDM tidak sepenuhnya bisa menjamin mahasiswa serta alumninya untuk menjadi lebih baik. Membentuk mental mahasiswa tidak perlu dengan memarahi mereka dengan kasar dan nada yang tinggi. Edukasi yang tepat dan komunikasi yang baik akan menjamin kualitas dan mental mahasiswa baru untuk bekal ke depannya. Dengan hal itu, semua pihak akan saling menguntungkan dan kegiatan Ospek tidak akan ada lagi yang disertai dengan hal-hal yang berbau senioritas.
Penulis : Faizah Zulfa
Sumber: Dari berbagai sumber
Editor : Maharani Sabila