Greysia Polii seorang mantan pemain bulu tangkis ganda putri yang lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987 merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi yang berdarah Minahasa. Greysia sempat tinggal di Jakarta sebelum ayahnya meninggal saat ia berusia 2 tahun. Kemudian pindah ke Manado setelah ayahnya meninggal. Greysia mulai tertarik bermain bulu tangkis karena pengaruh dari kakaknya dan Deyana Lomban yang merupakan mantan atlet bulu tangkis nasional. Pada tahun 1995 Greysia Polii bersama ibunya pindah ke Jakarta untuk berlatih bulu tangkis dan kemudian bergabung dengan klub Jaya Raya untuk melatih bakatnya dengan lebih baik. Idolanya di dunia raket ini adalah Susi Susanti dan Zhang Ning.
Greysia memutuskan untuk pensiun dari dunia bulu tangkis pada 12 Juni 2022 setelah memenangkan kejuaraan sebanyak 34 kali. Perjalanan yang panjang bagi mantan atlet bulu tangkis yang sudah menggeluti bidangnya selama 27 tahun. Awal mula ia menjadi atlet ganda putri dan campuran karena Retno Koestijah yang melihat potensi Greysia saat ia berusia 14 tahun sampai akhirnya ia menjadi tim nasional bulu tangkis pada tahun 2003.
Perjalanan Karier Greysia Polii
Pada pertandingan pertama Greysia Polii ia menjadi pasangan Heni Budiman dan berhasil mencapai tahap semifinal dalam turnamen Malaysia Satellite 2003 dan berhasil menyandang gelar kejuaraan. Kemudian di tahun 2004 ia membantu tim nasional junior dalam kejuaraan bulu tangkis junior asia dan beregu campuran pada Kejuaraan Dunia Beregu guna mendapatkan medali perunggu. Selain itu, ia berhasil mendapatkan medali perak pada nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal dan medali perunggu pada nomor ganda putri bersama Heni Budiman. Setelah itu ia memulai debutnya bersama tim nasional di Piala Uber 2004 dan berhasil masuk ke tahap perempat final.
Kejuaraan yang berhasil diraih oleh Greysia Polii selama menggeluti dunia bulu tangkis selain yang telah disebutkan di atas yaitu. Olimpiade Tokyo 2020 dan berhasil mendapatkan emas, Kejuaraan Dunia BWF pada tahun 2015,2018, dan 2019 dan berhasil mendapatkan medali perunggu. Kemudian ada Piala Sudirman pada tahun 2005 sampai 2019 kategori beregu campuran dan mendapat medali perak dan perunggu. Piala Uber di tahun 2008 dan 2010 kategori ganda putri. Selanjutnya ia memenangkan ASIAN GAMES sejak tahun 2014 hingga 2018. Selain itu ada pula Kejuaraan Asia, Kejuaraan Beregu Asia, Pesta Olahraga Asia Tenggara, Kejuaraan Dunia Junior, dan Kejuaraan Asia Junior pada saat ia berusia 17 dan berhasil mendapatkan perunggu.
Banyaknya kejuaraan yang Ia raih sebanding dengan usaha dan kerja kerasnya dalam bermain bulu tangkis. Ia berhasil bekerja sama dengan tim sehingga menghasilkan harmonisasi yang baik ketika bertanding dalam kategori pemain ganda baik ganda putri maupun campuran. Tak hanya kejuaraan Greysia juga banyak sekali mendapatkan penghargaan dalam setiap pertandingan yang dilaluinya. Greysia berpesan kepada seluruh orang di dunia untuk tidak pernah menyerah mengejar mimpi mereka, termasuk mimpi menjadi peraih medali Olimpiade. Keputusan yang berat bagi Greysia untuk pensiun dari dunia bulu tangkis, hal tersebut dilakukannya agar ia bisa fokus menghabiskan waktu dengan suaminya Felix Djimin yang melangsungkan pernikahan pada tahun 2020 silam beserta keluarganya.
Penulis : Aninda Ratna Ghifarani
Editor: Riska Marcela
Sumber : Dari berbagai sumber