Salah satu kapal selam milik TNI Angkatan laut yaitu KRI Nanggala mengalami hilang kontak di perairan Bali pada Rabu (21/4) hingga saat ini belum ditemukan.
“Bahwa memang benar terjadi lost contact dari Kapal Nanggala kurang lebih sekitar 60 mil di utara perairan Bali, pada Rabu (21/4) kemarin,” keterangan Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad saat konferensi pers, di Base Ops Lanud, I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Ia juga menjelaskan bahwa saat pukul 03.46 WITA, Kapal KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Dilanjutkan dengan pelaksanaan penggenangan peluncur torpedo no.8 , dipukul 04.00 WITA.
“Itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala. Kemudian dipukul 04.25 WITA ketika komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo. Di situlah komunikasi dengan KRI Nanggala terputus” tambahnya.
Pihak TNI Angkatan Laut telah mengerahkan berbagai kapal KRI untuk melakukan pencarian dan memastikan keadaan yang menimpa KRI Nanggala.
Pada Rabu kemarin Mayjen Riad juga menyampaikan bahwa terdapat temuan tumpahan bahan minyak serta bau solar di beberapa titik yang berbeda.
Kemudian, KRI RE Martadinata 331 juga melaporkan mengenai temuan yang sama di tempat yang berbeda dari yang ditemukan oleh heli Panther AS 421. Selain itu, KRI Martadinata 331 juga mendeteksi pergerakan di bawah air. Namun, kontak tersebut hilang sehingga tidak cukup untuk identifikasi sebagai KRI Nanggala 402.
Mayjen Riad juga menegaskan bahwa berbagai berita yang mengenai sudah ditemukan 21 jam belum bisa digunakan sebagai dasar. Ia juga mengharapkan agar media untuk tidak membuat analisa dan tidak memberitakan berbagai kemungkinan yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Hal ini ia sampaikan agar mampu memberikan ketenangan kepada masyarakat.
Penulis: Riska Marcela
Editor: Amrina Rosyada
Sumber: Kompas.com