Valentino Mayong atau yang kerap disapa Mayong ini merupakan pemuda kelahiran Madiun, 14 Februari 2000. Mayong yang kini tengah menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada ini memiliki hobi fotografi sejak ia duduk dibangku SMA.
Meski hobi fotografi sudah disukai olehnya sejak SMA, ia mengaku jika kala itu belum ada wadah untuknya belajar mengenai fotografi. “Sejak SMA saya menyukai hobi fotografi, namun belum ada wadah untuk saya belajar. Ketika saya masuk kuliah, saya mengikuti UKM Fotografi agar dapat mengembangkan hobi saya. Setahun saya belajar dan menekuni terlebih dahulu apa itu fotografi dan kamera. Setelah itu mulai tahun 2020 saya memncoba memulai mengikuti lomba fotografi.”
Saat mengikuti UKM Fotografi di universitasnya, Mayong mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapinya khususnya dalam tipe fotografi jurnalistik. “Karena saya lebih ke tipe fotografi jurnalistik, tantangan yg saya hadapi adalah masyarakat disekitar dan cuaca. Terkadang beberapa masyarakat tidak tertarik untuk difoto, sering kali menguji kesabaran dan perlu adanya pendekatan. Kemudian cuaca, hal yg tak terduga sering kali saya jumpai. Terlebih ketika saya berangkat dgn keadaan cerah, namun ketika sampai pada tempat yg dipotret berubah cuaca menjadi hujan,” ungkap Mayong.
Terlepas dari banyaknya tantangan yang dihadapinya, Mayong juga berkata bahwa hobi yang dia geluti ini bisa menghasilkan. Apalagi Mayong sendiri ini merupakan seorang mahasiswa, tentu hal tersebut bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan tambahannya sebagai seorang mahasiswa. Mayong juga mengungkapkan bahwa penghasilan dari fotografi yang didapatnya tak hanya dari lomba yang dia ikuti ternyata juga didapat dari program insentif “Sang Juara” yang diberikan oleh universitas tempatnya menempuh pendidikan. Dimana para pemenang lomba akan mendapatkan bonus taambahan lagi dari pihak kampus.
Mayong yang menjadi juara kedua dalam lomba DPW #6 ini menang dengan karyanya yang berjudul “Keceriaan di Tengah Pandemi”. Mayong mengungkapkan bahwa alasannya mengambil konsep tersebut adalah karena semua orang terdampak dengan adanya pandemi. Lelah, bingung, kesedihan ada dimana – mana. Maka dari itu ia ingin mengangkat karyanya dengan konsep keceriaan agar masyarakat Indonesia keluar dari lingkaran kesedihan. Menurutnya, keceriaan adalah salah satu imun agar kita tidak gampang terserang penyakit.
Tak hanya sebagai hobi yang bisa menghasilkan, ia juga berpendapat bahwa hobinya ini juga bisa menjadi prospek pekerjaan dikemudian hari.
“Bisa, karena sekarang era revolusi industri 4.0 perlu adanya fotografer maupun videografer yang dapt mendukung perkontenan yang dimana bisa membuat promosi sebuah usaha seseorang tak hanya itu fotografer juga dibutuhkan didunia perjurnalistikan,” tutur Mayong.
Penulis: Riska Marcela
Editor: Almira Felicia Anjar