Para pejabat Inggris telah menyatakan ada jenis virus Corona baru, sehingga Inggris mengeluarkan pembatasan yang lebih ketat selama musim liburan.
Dikutip dari EuroNews (14/12/20), “Analisis awal menunjukkan bahwa varian ini tumbuh lebih cepat dari varian yang sudah ada,” ujar Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock saat pertama kali mengumumkan adanya varian baru dari versi virus corona yang bermutasi. Dikatakan bahwa lebih dari 1.000 kasus telah diidentifikasi di 60 wilayah otoritas lokal yang berbeda.
Tidak terpikirkan bahwa varian baru dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah maupun lebih banyak kematian, tetapi dapat menyebabkan masalah besar pada jumlah infeksi dengan penyebarannya yang lebih cepat.
Terkait dengan banyaknya perubahan protein yang dibuat virus, Sir Patrick Vallance selaku Kepala penasihat ilmiah Inggris mengatakan bahwa varian baru memiliki 23 perubahan.
Pada 28 persen kasus COVID-19 di London dengan varian baru Corona, Pertama kali muncul bulan September dan November. Lebih dari 62% kasus COVID-19 London berasal dari varian baru ini (Minggu, 9/12/20).
Dikatakan oleh Maria Van Kerkhove selaku Kepala teknis WHO, varian yang dimaksud adalah N501Y, yang sebenarnya sudah dipantau oleh kelompok kerja evolusi virus WHO dan muncul dalam konteks varian cerpelai yang diidentifikasi di tempat lain.
Berdasarkan sebuah studi tentang genom varian tersebut, N501Y hanyalah salah satu perubahan pada varian di Inggris. Dikutip dari perkataan Hancock, ia mengatakan bahwa mereka tidak mengira jenis virus Corona ini akan gagal merespons vaksin.
“Tidak hanya bergerak cepat, tetapi variasi ini juga menjadi varian dominan yang mengalahkan yang lain dalam hal transmisi dan dapat meningkatkan kemampuannya dalam mentransmisikan” kata Vallance.
Karena penularannya yang lebih tinggi, para pejabat Inggris mengatakan bahwa varian tersebut akan menyebabkan jumlah reproduksi negara itu meningkat atau dikenal dengan istilah angka R. Dari satu orang yang terinfeksi, Ini merupakan jumlah rata-rata infeksi sekunder.
Saat ini jumlah tersebut sekitar antara 1,1 dan 1,2 di Inggris. “Rata-rata dari 10 orang yang terinfeksi akan menular sekitar 11 dan 12 orang lainnya” ujar pemerintah Inggris dalam pernyataannya.
Angka tersebut bisa meningkat sebesar 0,4 karena varian baru yang berarti epidemi akan menyebar lebih cepat, kata pejabat Inggris. Dapat disimpulkan, berarti epidemi sedang berkembang setiap angka R di atas satu.
Penulis: Ade Purwaningsih
Editor: Almira Felicia Anjar
Gambar: niaid.nih.gov