Tadashi Maeda atau yang sering dikenal dengan sebutan Laksamana Muda Maeda, merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Beliau lahir pada 3 Maret 1898 di Kagoshima, Jepang. Laksamana Muda Maeda merupakan seorang Perwira Tinggi Angkatan Laut pada saat kekaisaran Jepang di Hindia Belanda yang bertepatan dengan berkecamuknya perang di Pasifik.
Pria kuat dengan hati yang baik, mungkin sebutan itulah yang paling cocok kita berikan kepada sosok perwira perang satu ini, beliau punya jasa serta peran yang besar bagi kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan tokoh jepang yang selalu berusaha memerdekakan Indonesia. Tadshi Maeda sangat sering memberikan usulannya untuk kemerdekaan Indonesia, namun sayangnya usulannya sering tidak membuahkan hasil hingga pada akhirnya Jepang kalah dari sekutu dan Sang Perwira menyarankan bahwa Indonesia sendirilah yang harus segera memproklamasikan kemerdekaannya.
Kebaikan hati seorang Tadashi Maeda tidak hanya sampai disitu, Ia bahkan menyerahkan kediamannya yang berada di Jl.Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat, menjadi tempat disusunnya naskah proklamasi Indonesia. Naskah proklamasi yang disusun oleh Ir. Soekarno dan beberapa tokoh lainnya itu menjadi moment yang amat penting bagi tercetusnya kemerdekaan Negara ini. Tadashi Maeda mempersilahkan tempat tinggalnya sebagai tempat penting penyusunan naskah proklamasi bukan tanpa sebab, hal itu tentu saja dengan pertimbangan untuk memuluskan rencana proklamasi kemerdekaan Indonesia. Rumah Maeda tentu saja menjadi tempat yang sangat cocok dan aman bagi para tokoh proklamasi untuk menyusun naskah proklamasi.
Saat setelah membantu kemerdekaan RI, Laksaman Maeda sempat ditangkap namun dengan otak cerdas dan jiwa beraninya Ia mengatakan bahwa orang seperti dirinya tidak akan mampu mengegrakkan 80 juta penduduk Indonesia namun, kemerdekaan RI dapat terjadi karena setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.
Setelah dirinya dibebaskan Laksamana Maeda memberikan steatment yang sangat mengagumkan bahwa, “ Nasib saya sendiri tidak penting, yang penting adalah kemerdekaan Bangsa Indonesia”, kata seorang Laksaman Muda Maeda. Dan pada 14 Desember 1977, Laksaman Maeda wafat dalam usia 79 tahun. Kebaikan dan perjuanganya terhadap Kemerdekaan RI akan selalu terkenang dan tak akan pernah terhapuskan.
Mengingat begitu besar jasa yang diberikan seorang Perwira Laksamana Muda Maeda, ia pun diberikan penghargaan oleh pemerintah Indonesia berupa Bintan Jasa pada perayaan kemerdekan RI 17 Agustus 1977, yang diberikan langsung oleh Witono selaku Dubes RI di Tokyo. Bahkan, salah seorang tokoh Mentri Luar Negri pertama RI menyebutkan bahwa Maeda punya sikap samurai Jepang yang rela berkorban demi kemerdekaan suatu bangsa.
Nilai kebaikan inilah yang dapat kita petik bahwa kebaikan bisa datang dari siapa saja dan dimana saja. Salah satu faktor Kemerdekaan Indonesia selain perjuangan besar pahlawan, ada juga faktor kebaikan yang datang bahkan dari pihak penjajah. Sebuah kebaikan ini, perlu kita pelajari dan amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara selain itu, mencintai dan mempertahankan Negara merupakan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia
Penulis: Nabila cahya intan maulida
Editor: Amrina Rosyada
Foto: tirto.id