Pemberlakuan New Normal dibeberapa daerah termasuk di Kota Semarang, membuat protokol kesehatan semakin diperketat. Pada fase ini masyarakat menjadi sering melakukan desinfeksi mandiri dengan Handsanitizer ataupun disenfektan. Namun, tidak disadari bahwa penggunaan zat kimia dalam jangka waktu panjang, dapat menimbulkan iritasi dan masalah lingkungan dari hasil limbahnya.
Pandu Cahyoning Negoro sebagai ketua dari kelompok o_orangbaik, mengajak masyarakat untuk mengubah pola hidup mereka dan lebih membudayakan ramah lingkungan. “Kampanye #organikbaik dipilih karena bahan atau produk organik sendiri merupakan produk yang menyehatkan bagi manusia dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.” katanya saat memberi sambutan pada acara webinar kemarin, sabtu (27/6).
Webinar ini merupakan hasil kolaborasi Program Studi Ilmu Komunikasi dan Program Studi Kesehatan Lingkungan, Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS). Acara ini mengundang Dr. Drs. Slamet Isworo, M.Kes dan Heni Indrayani selaku Akademisi, dan Muchammad Nur Aziz Hanafi selaku pelaku usaha. Sedangkan tema yang diambil adalah “New Normal Act With Organic style” .
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, Dr. Yuventius Tyas Catur Priambudi SSi, M.kom. Mendukung kegiatan o_orangbaik yang merupakan salah satu bentuk nyata luaran dari Mata Kuliah Public Relations Ilmu Komunikasi UDINUS. “Disiplin ilmu dalam era sekarang haruslah fleksibel, efisien, dan kolaboratif,” jelasnya. Beliau juga mengatakan, bahwa di masa saat ini disiplin ilmu haruslah dapat berkolaborasi satu sama lain agar saling mendukung dan jauh lebih efektif. Sehingga dengan adanya webinar ini dapat membantu menyuarakan program kesehatan Lingkungan dalam era New Normal seperti saat ini.
Heni Indrayani, Dosen Pengampu Matakuliah Public Relation Ilmu Komunikasi UDINUS, menjelaskan bahwa Kampanye ini adalah salah satu bentuk fungsi Public Relation (PR) untuk dapat mengajak masyarakat berpindah dari satu budaya ke budaya lainnya. Dalam hal ini pergeseran budaya yang kurang ramah lingkungan, menjadi budaya pemakaian bahan organic yang jauh lebih aman terhadap lingkungan.
Dr. Drs Slamet Isworo M. Kes, Ketua Program Studi Kesehatan Lingkungan menyampaikan bahwa pentingnya Akademisi untuk berkolaborasi dengan pelaku usaha, sehingga mampu menciptakan produk yang ramah lingkungan. “Saya berharap kedepannya Akademisi seperti saya dapat bekerja sama dengan Mas Aziz selaku pengusaha dan Pelaku di lapangan agar kami dapat bekerja sama dan saling belajar tentang efisiensi pelaksanaan dari sebuah Teori untuk kesehatan Lingkungan”
Sementara itu Muchammad Aziz Hanafi, Pemilik Usaha Skincare Organik “ Lura Pure”, menyebutkan bahwa pihaknya telah ikut berpartisipasi dalam Green Production dalam bidang industry, dimana tidak hanya berorientasi pada Skincare untuk kesehatan wajah, namun juga memikirkan kelesetarian lingkungan dengan penggunaan bahan organic yang jauh lebih ramah lingkungan dan biaya produksi yang lebih ekonomis.
Penulis : Hanifatul Hashinah Hanan