Program Studi (prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot). Guna tingkatkan perekonomian rakyat di samping perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat, melalui talkshow pada Selasa, 11 Januari 2020.
Talkshow bertajuk ‘Pemanfaatan Platform Digital Untuk Peningkatan Perekonomian Rakyat’ berlokasi di ruang auditorium gedung H lantai 7 Udinus. Diikuti oleh kurang lebih 100 peserta baik mahasiswa maupun umum tersebut, di moderatori oleh Devi Purnamasari, M.I.Kom selaku dosen Ilmu Komunikasi Udinus. Dengan menghadirkan lima narasumber yang berkompeten di bidangnya. Yakni Arif Budianto selaku konsultan UMKM Center Jawa Tengah, Dewi Puspa selaku owner Homemade Depastry Oleh-Oleh Semarang, Lisa Mardiana, S.Sos., M.I.Kom selaku dosen Ilmu Komunikasi Udinus sekaligus Founder Inakriya, kemudian Sulistya Adhi selaku founder Impala Space Gapura Digital, serta Delinta Talia selaku Owner Detakuwa. Acara tersebut juga dihadiri oleh Drs. Bambang Purnomo Aji atau Dodi selaku Perekonomian Sekda (Sekertaris Daerah) Kota Semarang yang mewakili kedatangan Walikota Semarang.
Dodi menyampaikan hal yang perlu dipersiapkan oleh masyarakat khususnya yang ada di kota Semarang dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yaitu dengan memanfaatkan teknologi dalam perkembangannya. “Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 para pelaku industri harus mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal sehingga dapat berbisnis di era digital guna mencapai eksistensi tinggi. Kita melihat pasaran-pasaran yang sudah berjalan dan eksis seperti Tokopedia dan lainnya untuk membuka peluang yang lebih besar maka perlu mengembangkan ekonomi kreatif,” ujarnya dalam sambutan Talkshow Platform Digital.
Acara tersebut dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama diisi oleh tiga pembicara, yaitu Sulistya Adhi, Arif Budianto, serta Dewi Puspa. Sulistya Adhi yang kerap disapa Adhi Ippe merupakan Co-Founder Impala Space yang juga mahasiswa prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Udinus. Ia menceritakan mengenai bidang yang ditekuninya. Bahwa untuk saat ini Impala space berkolaborasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil & Menengah Provinsi Jawa Tengah membuat satu ekosistem yang bernama Hetero Space.
Selain itu, Ippe menggagas Start up business yang bernama Usaha Kecil Menengah Go (UKM GO). UKM GO merupakan platform digital untuk mempertemukan ukm dan mahasiswa yang dilatar belakangi oleh kualitas branding ukm yang kurang menarik, dan para pelaku UKM di daerah yang tidak bertemu dengan desainer. Melainkan mereka hanya bertemu tukang fotocopy dan percetakan, serta mahasiswa desain yang kesulitan mencari pekerjaan setelah lulus kuliah karena portofolio yang tidak nyata hanya sebatas portofolio tugas dan magang sehingga menjadi status quo.
Untuk menjawab status quo tersebut UKM GO menyediakan harga produksi untuk marketing di UMKM bisa lebih murah dan menjadi tugas yang dibayar bagi mahasiswa. “Akhir tahun ini siapa pun yang mengajukan diri untuk bekerja sama membantu masyarakat saya sangat terbuka. Karena saya percaya keadilan visual bagi seluruh rakyat Indonesia. We can be more than China, saya yakin kabeh iso, kabeh podo, kabeh mulyo,” Ujar Ippe.
Dalam talkshow tersebut Ippe menyampaikan bahwa kolaborasiitu penting apalagi memiliki start up business yang bekerja sama untuk membantu masyarakat, “Saya mungkin representative dari generasi kalian, tapi yang jelas adalah kita tidak bisa memenangkan pertarungan apapun kalau kita tidak mau berkolaborasi,” tutup Ippe.
Penulis : Indah Suryaningsih
Foto : Shafira Rizky Aulia
Editor : Safira Nur Ujiningtyas