Kata pers atau wartawan di telinga orang awan mungkin sudah tidak asing lagi. Tapi mungkin masih ada beberapa dari kita yang belum tau arti pers secara bahasa.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata pers memiliki lebih dari satu definisi. Yang kemudian dapat di simpulan bahwa pers adalah usaha ataupun media penyiaran berita. Baik itu melalui surat kabar, majalah, radio, media sosial dan lainnya.
Salah satu surat kabar di Indonesia yang pertama muncul setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia (RI) bernama ‘Kedaulatan Rakyat’ (KR). KR terbit pertama kali tepat setelah 40 hari kemerdekaan RI. Singkatnya, KR pernah berganti nama menjadi ‘Dwikora’ pada tahun 1966. Pemerintah saat itu memberlakukan regulasi baru, yang mengatur bahwa setiap surat kabar atau penerbitan harus dinaungi suatu badan dari pemerintah ataupun partai politik. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa era itu kebebasan berekspresi sangat dikekang dan diawasi dengan ketat. Setelah beberapa waktu nama Dwikora berubah menjadi KR kembali.
Jika kita berbicara mengenai siapa tokoh pers di Indonesia, maka akan langsung tertuju ke satu tokoh yang bernama Tirto. Pria bernama Lengkap Tirto Adhi Soerjo merupakan tokoh yang dikenal progresif dan juga kritis. Pria itu sering keluar masuk meja hijau akibat tulisannya yang sangat tajam untuk “mencabik” penguasa pada saat itu. Tirto sering sekali melontarkan kritik tiap kali ia melihat ada kesewenang-wenangan dan ketidakadilan. Sayangnya, Tirto meninggal di usia yang cukup muda, yaitu 38 tahun dan tepatnya tanggal pada tanggal 7 Desember 1918. Setelah namanya sempat redup, pada tahun 1973 nama Tirto Adhi Soerjo di anugerahi gelar Bapak Pers Nasional. Kemudian pada tahun 2006 Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan Tirto Adhi Soerjo sebagai Pahlawan Nasional.
Penulis : Anugrah Tri Ramadhan
Editor : Haris Rizky
Ilustrasi : Betaria Sarulina/Historia
Sumber :
https://tirto.id/tirto-adhi-soerjo-bapak-pers-nasional-yang-mati-dalam-sunyi-dbs6
https://tirto.id/kedaulatan-rakyat-koran-pertama-setelah-ri-merdeka-dan-masih-eksis-eiNe
