Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SEMNASTIK) dilaksanakan di hari kedua dalam serangkaian acara Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer pada Jumat, 25 Oktober 2019.
Acara ini merupakan, rangkain acara dari kegiatan Rakornas Aptikom yang sedang berlangsung sejak Rabu (23/10/2019) hingga Jumat (25/10/2019). Tahun 2019 ini, Semnastik 2019 mengusung tema “Wujudkan Masyarakat Ekonomi Digital yang Berdaulat di Era Revolusi 4.0”
Pada kegiatan ini banyak paparan yang diberikan pembicara kepada para peserta SEMNASTIK 2019. Antara lain, bagaimana cara menghadapi adanya perubahan era revolusi. Serta, bagaimana cara merubah minset serta pemikiran para tenaga pendidik dalam mendidik mahasiswanya.
Pada sesi SEMNASTIK 2019 ini diisi oleh pembicara kondang seperti, Prof. Dr. Eko kuswardono Budiardjo dari Universitas Indonesia dan Prof Zainal A. Hasibuan Ph.D merupakan Ketua Aptikom pusat. Dua pembicara selanjutnya yakni Muhaemin, S.Kom, SH, M.M, M.Kom dari Lembaga Sertifikasi Profesi Informatika dan Rektor Universitas Pasundan Bandung, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom.
Dr. Ir. M Budi Djatmiko, M. Si., MEI selaku Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) juga menyampaikan, pada revolusi ini, dosen bisa berusaha untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, tenaga pendidik haruslah mampudalam memanfaatkan teknologi yang ada saat ini untuk digunakan sebagai media dalam pembelajaran dikelas. “Sekarang kan zamannya Revolusi Industri 4.0, jadi ya dosen dan tenaga pendidik haruslah mampu dalam memanfaatkan teknologi dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif,” ungkapnya.
Standar unggul dalam sebuah Universitas juga dinilai dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bagaimana cara sebuah universitas mampu beradpatasi dengan era revolusi yang sedang berlangsung. Sehingga pada era revolusi 4.0 ini, perguran tinggi diminta untuk mampu beradaptasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Pada dasarnya, unggul tidak harus sama dengan perguruan tinggi lain. Akan tetapi, masing masing perguruan tinggi mampu konsen dalam satu bidang untuk menjadi unggul.
Budi Djatmiko salah satu pembicara dalam Semnastik 2019 juga mengatakan bahwa Perguruan Tinggi di era 4.0 harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki cara berfikir kritis, mampu berkolaborasi, tentunya kreativitas dan inovasi dalam segala hal. Tak hanya itu, dosen di perguruan tinggi harus mampu menyesuaikan para mahasiswanya yang merupakan anak generasi millenial dan generasi Z yang lebih dekat dengan teknologi. Serta, memberikan lebih banyak praktek ketimbang teori yang terkesan membosankan, bagi sebagian anak pada generasi Z dan millenial.
Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom mengatakan bahwa kegiatan Semnastik ini juga digunakan sebagai sarana bagi peneliti, akademisi, dan praktisi untuk sharing serta mempublikasikan hasil-hasil penelitian. “Temuan, konsep dan ide terbaru mengenai pengembangan ilmu komputer dan teknologi informasi, bisa menjadi solusi dari permasalahan bangsa Indonesia dari berbagai aspek,” ujar Edi saat memberikan pendapatnya mengenai acara Semnastik 2019.
Rangkaian acara Semnastik ini berakhir dengan sidang penetuan tempat penyelenggaraan acara RAKORNAS APTIKOM selanjutnya, dan juga penampilan dari Yuni Shara selaku bintang tamu pada acara Rakornas Aptikom ini.
Penulis : Hanifatul Hashinah Hanan
Editor : Lily Tania Innezaputri